Jakarta (ANTARA) - Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Nina Kurnia Dewi mengatakan kompetensi di bidang kreasi konten perlu terus ditingkatkan.
"Kita perlu terus memperbaiki dan meningkatkan kompetensi dengan melakukan inovasi dan kreativitas, karena Antara cukup diandalkan oleh sesama BUMN yang akan menjadi mitra sinergi," kata Nina Kurnia Dewi, pada pembukaan Rapat Kerja Serikat Pekerja ANTARA, yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Menurut Nina, LKBN ANTARA saat ini tergabung dalam klaster telekomunikasi, media, dan teknologi, bersama PT Telkom Indonesia (Tbk), Produksi Film Negara (PFN), dan Perum Peruri. Di klaster ini, LKBN ANTARA menjadi asisten deputi bidang telekomunikasi dan media.
Sebelumnya, sekitar satu tahun LKBN ANTARA berada di dalam klaster Danareksa. Memang ada wacana LKBN ANTARA akan masuk ke dalam holdings BUMN, tetapi sampai saat ini belum ada arahan apapun.
"Klaster telekomunikasi, media, dan teknologi, ini lebih 'agile' dan 'loose' karena kita mengutamakan teknologi dan sinergi. Bahwa ANTARA adalah ahlinya sehingga kita akan saling memperkuat bersama Telkom dan anggota klaster lainnya," imbuhnya.
Menurutnya, LKBN ANTARA memang menghadapi tantangan dan perubahan, tapi sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) arah dan perkembangan ANTARA akan terus mengikuti program pemerintah, dalam hal ini Menteri BUMN. "Ke depan kompetensi akan terus ditingkatkan dengan inovasi dan kreativitas," katanya.
"Kita perlu terus memperbaiki dan meningkatkan kompetensi dengan melakukan inovasi dan kreativitas, karena Antara cukup diandalkan oleh sesama BUMN yang akan menjadi mitra sinergi," kata Nina Kurnia Dewi, pada pembukaan Rapat Kerja Serikat Pekerja ANTARA, yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Menurut Nina, LKBN ANTARA saat ini tergabung dalam klaster telekomunikasi, media, dan teknologi, bersama PT Telkom Indonesia (Tbk), Produksi Film Negara (PFN), dan Perum Peruri. Di klaster ini, LKBN ANTARA menjadi asisten deputi bidang telekomunikasi dan media.
Sebelumnya, sekitar satu tahun LKBN ANTARA berada di dalam klaster Danareksa. Memang ada wacana LKBN ANTARA akan masuk ke dalam holdings BUMN, tetapi sampai saat ini belum ada arahan apapun.
"Klaster telekomunikasi, media, dan teknologi, ini lebih 'agile' dan 'loose' karena kita mengutamakan teknologi dan sinergi. Bahwa ANTARA adalah ahlinya sehingga kita akan saling memperkuat bersama Telkom dan anggota klaster lainnya," imbuhnya.
Menurutnya, LKBN ANTARA memang menghadapi tantangan dan perubahan, tapi sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) arah dan perkembangan ANTARA akan terus mengikuti program pemerintah, dalam hal ini Menteri BUMN. "Ke depan kompetensi akan terus ditingkatkan dengan inovasi dan kreativitas," katanya.