Palu (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, Prof Dr H Sagaf S Pettalongi MPd menekankan kepada para mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah harus terus meningkatkan prestasi akademik.
"Mahasiswa penerima KIP Kuliah harus berprestasi secara akademik dan terus meningkatkan prestasi," kata Prof Sagaf Pettalongi saat menyampaikan arahan dan menutup kegiatan kajian kitab kuning yang diikuti 200 mahasiswa penerima KIP Kuliah, di Sigi, Sabtu.
Kata Prof Sagaf, mahasiswa yang tercatat sebagai penerima beasiswa KIP Kuliah merupakan mahasiswa yang beruntung, karena mendapat bantuan biaya pendidikan dari pemerintah.
Dengan begitu mahasiswa, orang tua atau wali dari mahasiswa tidak lagi terbebani dengan biaya pendidikan selama menempuh pendidikan strata satu.
Mahasiswa yang dinyatakan layak dan berhak menerima KIP Kuliah akan mendapat bantuan beasiswa senilai Rp6,6 juta/semester, mulai semester I hingga VIII atau total Rp52 juta lebih selama delapan semester (jenjang Sarjana Strata 1).
"Beasiswa atau bantuan ini harus digunakan pada hal-hal yang positif, yang dapat membantu dalam hal penopang kegiatan akademik dan prestasi akademik.
Salah satu syarat bagi mahasiswa penerima KIP Kuliah yaitu IPK setiap semester tidak boleh turun dari tiga, jadi kalau turun nilai IPK nya, maka akan diseleksi kembali," ujarnya.
Karena itu, Rektor memotivasi mahasiswa penerima KIP Kuliah agar terus berusaha mengasah dan meningkatkan kompetensi intelektual dan keterampilan yang berdampak pada prestasi akademik, sehingga beasiswa KIP Kuliah tersebut dapat termanfaatkan hingga delapan semester atau tidak diganti dengan yang lain.
Prof Sagaf juga menjelaskan kepada mahasiswa bahwa KIP Kuliah sebelumnya bernama bidikmisi merupakan program nasional pemerintah, untuk membantu masyarakat ekonomi menengah ke bawah namun berprestasi agar bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
"Bantuan KIP Kuliah itu dari Pemerintah Pusat, maka penerima beasiswa KIP harus menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, serta membantu menyukseskan program pemerintah salah satunya yaitu vaksinasi COVID untuk membentuk kekebalan komunal dari COVID," ujar Prof Sagaf.
Prof Sagaf berharap mahasiswa penerima KIP Kuliah angkatan 2020 agar membantu menyosialisasikan manfaat vaksin kepada masyarakat dan lingkungan keluarganya.
Mahasiswa penerima KIP Kuliah, di Kampus II UIN Datokarama, di Sigi, Sabtu (11/12). (ANTARA/Muhammad Hajiji)
"Mahasiswa penerima KIP Kuliah harus berprestasi secara akademik dan terus meningkatkan prestasi," kata Prof Sagaf Pettalongi saat menyampaikan arahan dan menutup kegiatan kajian kitab kuning yang diikuti 200 mahasiswa penerima KIP Kuliah, di Sigi, Sabtu.
Kata Prof Sagaf, mahasiswa yang tercatat sebagai penerima beasiswa KIP Kuliah merupakan mahasiswa yang beruntung, karena mendapat bantuan biaya pendidikan dari pemerintah.
Dengan begitu mahasiswa, orang tua atau wali dari mahasiswa tidak lagi terbebani dengan biaya pendidikan selama menempuh pendidikan strata satu.
Mahasiswa yang dinyatakan layak dan berhak menerima KIP Kuliah akan mendapat bantuan beasiswa senilai Rp6,6 juta/semester, mulai semester I hingga VIII atau total Rp52 juta lebih selama delapan semester (jenjang Sarjana Strata 1).
"Beasiswa atau bantuan ini harus digunakan pada hal-hal yang positif, yang dapat membantu dalam hal penopang kegiatan akademik dan prestasi akademik.
Salah satu syarat bagi mahasiswa penerima KIP Kuliah yaitu IPK setiap semester tidak boleh turun dari tiga, jadi kalau turun nilai IPK nya, maka akan diseleksi kembali," ujarnya.
Karena itu, Rektor memotivasi mahasiswa penerima KIP Kuliah agar terus berusaha mengasah dan meningkatkan kompetensi intelektual dan keterampilan yang berdampak pada prestasi akademik, sehingga beasiswa KIP Kuliah tersebut dapat termanfaatkan hingga delapan semester atau tidak diganti dengan yang lain.
Prof Sagaf juga menjelaskan kepada mahasiswa bahwa KIP Kuliah sebelumnya bernama bidikmisi merupakan program nasional pemerintah, untuk membantu masyarakat ekonomi menengah ke bawah namun berprestasi agar bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
"Bantuan KIP Kuliah itu dari Pemerintah Pusat, maka penerima beasiswa KIP harus menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, serta membantu menyukseskan program pemerintah salah satunya yaitu vaksinasi COVID untuk membentuk kekebalan komunal dari COVID," ujar Prof Sagaf.
Prof Sagaf berharap mahasiswa penerima KIP Kuliah angkatan 2020 agar membantu menyosialisasikan manfaat vaksin kepada masyarakat dan lingkungan keluarganya.