Surabaya - Replika piramida Mesir dari rangkaian kacang arab terbanyak yang
dibuat di Mal City of Tomorrow (CITO) meraih penghargaan dari Museum
Rekor Dunia Indonesia (MURI) ke-5536.
Manajer MURI, Sri Widayanti, menyerahkan penghargaan rekor kepada Marketing Manager CITO, Gunawan Judianto, di Mal CITO, Jalan Ahmad Yani Surabaya, baru-baru ini.
"Syukurlah kami berhasil mencatatkannya di MURI. Ini buah dari beberapa pihak, yakni CITO selaku pemrakarsa, Bajuri Production selaku penyelenggara dan Lawang Agung selaku pendukung," ujar Hubungan Masyarakat CITO, Indra Irmawan, kepada wartawan.
MURI mencatat, replika piramida Mesir itu termasuk kategori baru dan bukan sebagai bentuk pemecahan rekor. Kategorinya rangkaian kacang arab terbanyak dengan ukuran panjang 5,5 meter, lebar 5,6 meter, tinggi 3,9 meter dan berat 178 kilogram kacang arab.
"Kami sudah menghitung dan mengukurnya. Replika piramida Mesir ini baru pertama kali di Indonesia dan MURI berhak mencatatkannya. Banyaknya kacang juga menandakan tanggal 17 bulan 8 yang berarti memperingati Proklamasi Kemerdekaan RI," kata Sri Widayati.
MURI pada kesempatan yang sama juga memberikan penghargaan rekor ke-5537 untuk kategori koleksi baju koko dengan bordir motif budaya daerah dari 33 provinsi di Indonesia.
Sama dengan rekor sebelumnya, MURI mencatat penghargaan tersebut masuk kategori terbaru dan pertama kali di Indonesia. Sri Widayati mengatakan, pihaknya sudah melakukan penilaian menyeluruh, sehingga berhak mencatatkannya di MURI.
Kali ini, MURI memberikan penghargaannya kepada Tasmatas selaku pemrakarsa, CITO selaku penyelenggara, dan Bajuri Production selaku pendukung.
Baju koko itu dikerjakan selama 67 hari berbahan baku 17 rol kain kapas, delapan rol kain keras dan 2012 cons benang bordir.
"Maknanya 67 tahun kemerdekaan RI, tanggal 17 bulan 8 tahun 2012," kata desainer baju koko motif bordir 33 provinsi, Nabila Mugebel. (*)
Manajer MURI, Sri Widayanti, menyerahkan penghargaan rekor kepada Marketing Manager CITO, Gunawan Judianto, di Mal CITO, Jalan Ahmad Yani Surabaya, baru-baru ini.
"Syukurlah kami berhasil mencatatkannya di MURI. Ini buah dari beberapa pihak, yakni CITO selaku pemrakarsa, Bajuri Production selaku penyelenggara dan Lawang Agung selaku pendukung," ujar Hubungan Masyarakat CITO, Indra Irmawan, kepada wartawan.
MURI mencatat, replika piramida Mesir itu termasuk kategori baru dan bukan sebagai bentuk pemecahan rekor. Kategorinya rangkaian kacang arab terbanyak dengan ukuran panjang 5,5 meter, lebar 5,6 meter, tinggi 3,9 meter dan berat 178 kilogram kacang arab.
"Kami sudah menghitung dan mengukurnya. Replika piramida Mesir ini baru pertama kali di Indonesia dan MURI berhak mencatatkannya. Banyaknya kacang juga menandakan tanggal 17 bulan 8 yang berarti memperingati Proklamasi Kemerdekaan RI," kata Sri Widayati.
MURI pada kesempatan yang sama juga memberikan penghargaan rekor ke-5537 untuk kategori koleksi baju koko dengan bordir motif budaya daerah dari 33 provinsi di Indonesia.
Sama dengan rekor sebelumnya, MURI mencatat penghargaan tersebut masuk kategori terbaru dan pertama kali di Indonesia. Sri Widayati mengatakan, pihaknya sudah melakukan penilaian menyeluruh, sehingga berhak mencatatkannya di MURI.
Kali ini, MURI memberikan penghargaannya kepada Tasmatas selaku pemrakarsa, CITO selaku penyelenggara, dan Bajuri Production selaku pendukung.
Baju koko itu dikerjakan selama 67 hari berbahan baku 17 rol kain kapas, delapan rol kain keras dan 2012 cons benang bordir.
"Maknanya 67 tahun kemerdekaan RI, tanggal 17 bulan 8 tahun 2012," kata desainer baju koko motif bordir 33 provinsi, Nabila Mugebel. (*)