Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menyatakan memiliki dua agenda untuk mendorong pertumbuhan ekonomi UMKM yang bergerak di bidang kuliner.
“Dua agenda tersebut adalah kegiatan Aceh Kulinary Festival yang fokus terhadap pelestarian kuliner tradisional Aceh dan Aceh Street Food Festival yang fokus untuk pengembangan kuliner-kuliner jajanan pinggiran dari UMKM yang ada di Aceh,” kata Kabid Sejarah dan Nilai Budaya Disbudpar Aceh, Evi Mayasari di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan kegiatan yang sedang dilaksanakan oleh Disbudpar untuk memotivasi masyarakat, khususnya para pelaku UMKM agar tidak terus terpuruk dan tetap bisa bangkit selama masa pandemi.
Ada pun kegiatan Aceh Street Food Festival telah digelar secara luring dan terbatas pada 21-23 Maret 2022 di Taman Sultanah Safiatuddin.
Kegiatan tersebut mempromosikan 34 UMKM yang jumlahnya hampir 80 persen merupakan bisnis rumahan yang belum terlalu banyak dikenal oleh masyarakat.
Kemudian, kegiatan Aceh Kulinary Festival yang tahun ini terpilih ke dalam top 10 even nasional oleh Kemenparekraf juga akan diselenggarakan kembali tahun ini pada bulan Juli.
Kegiatan tersebut direncanakan akan mengambil pangsa yang lebih besar dengan melibatkan angkutan kota dan juga mengundang pelaku UMKM kuliner dari provinsi lain.
"Rencananya kalau disetujui oleh Kemenparekraf, kita juga ingin membuat buku kuliner Aceh dan Nusantara," katanya.
Menurut Evi, Disbudapar Aceh akan terus memfasilitasi kegiatan UMKM untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk dari UMKM daerah Aceh.