Palu, (antarasulteng.com) - Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, dua terduga teroris tewas dalam kontak senjata dengan Satuan Tugas gabungan TNI dan Polri di Desa Talabosa Kecamatan Lore Piore Kabupaten Poso, Selasa pagi.
"Saya sudah melihat jenazah secara langsung, dengan ciri-ciri keduanya berambut panjang," ungkapnya kepada sejumlah wartawan di Palu, pasca kunjungannya ke lokasi kejadian, Selasa.
Kapolda berangkat ke lokasi dengan menggunakan helikopter dan kembali ke Palu setelah melepaskan iring-iringan mobil jenazah menuju RS. Bayangkara Palu.
Ia menjelaskan kronologis kontak senjata, sekitar pukul 07.00 Wita, Satgas gabungan TNI/Polri terlibat baku tembak dengan kelompok radikal Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso.
"Dua orang tewas di tempat dan sisanya melarikan diri. Saat ini sedang dilakukan pengejaran," ujarnya.
Pascakontak senjata, pihaknya mengamankan sejumlah bukti berupa ransel yang berisi bom.
Kapolda enggan berkomentar soal ciri dan identitas dua terduga teroris tersebut, yang diduga mirip Santoso dan Basri yang sama berambut panjang dan menjadi target saat ini.
"Saya tidak akan mengumunkan ciri-cirinya, tapi saya akan umumkan pastinya setelah dilakukan identifikasi," tekannya.
Kapolda juga meminta doa dari masyarakat Sulawesi Tengah, agar operasi perburuan kelompok radikal tersebut cepat selesai.
"Situasi masyarakat di lokasi dalam keadaan aman dan kondusif, karena kontak senjata berada di pegunungan, sementara itu masyarakat juga aktif dalam membantu operasi saat ini," tutup Rudy.
"Saya sudah melihat jenazah secara langsung, dengan ciri-ciri keduanya berambut panjang," ungkapnya kepada sejumlah wartawan di Palu, pasca kunjungannya ke lokasi kejadian, Selasa.
Kapolda berangkat ke lokasi dengan menggunakan helikopter dan kembali ke Palu setelah melepaskan iring-iringan mobil jenazah menuju RS. Bayangkara Palu.
Ia menjelaskan kronologis kontak senjata, sekitar pukul 07.00 Wita, Satgas gabungan TNI/Polri terlibat baku tembak dengan kelompok radikal Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso.
"Dua orang tewas di tempat dan sisanya melarikan diri. Saat ini sedang dilakukan pengejaran," ujarnya.
Pascakontak senjata, pihaknya mengamankan sejumlah bukti berupa ransel yang berisi bom.
Kapolda enggan berkomentar soal ciri dan identitas dua terduga teroris tersebut, yang diduga mirip Santoso dan Basri yang sama berambut panjang dan menjadi target saat ini.
"Saya tidak akan mengumunkan ciri-cirinya, tapi saya akan umumkan pastinya setelah dilakukan identifikasi," tekannya.
Kapolda juga meminta doa dari masyarakat Sulawesi Tengah, agar operasi perburuan kelompok radikal tersebut cepat selesai.
"Situasi masyarakat di lokasi dalam keadaan aman dan kondusif, karena kontak senjata berada di pegunungan, sementara itu masyarakat juga aktif dalam membantu operasi saat ini," tutup Rudy.