Palu, (antarasulteng.com) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengatakan Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Saiful Anwar adalah pemimpin bertanggung jawab terhadap kepentingan bangsa dan negara terbukti beliau wafat saat menjalankan tugas operasi penumpasan terhadap kelompok sipil bersenjata di Poso.
"Saya terakhir kali bersama Pak Danrem waktu pisah pada acara pisah sambut Kapolda Sulteng, Selama (15/3). Beliau duduk di samping saya. Beliau adalah pemimpin sangat bertanggung jawab," ujar Longki yang dihubungi di kediaman dinas Saiful Anwar di Palu, Minggu malam.
Longki bersama jajaran pejabat daerah lainnya dan keluarga menyatakan turut berbelasungkawa atas tragedi jatuhnya helikopter yang mengangkut Danrem bersama sejumlah perwira lainnya dan kru penerbang pada Minggu sore sekitar pukul 17.45 WITA di Poso.
"Kita sangat sedih kehiangan beliau. Kami pemerintah daerah, keluarga dan seluruh masyarakat Sulawesi Tengah berbela sungkawa atas peristiwa ini. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan selalu tabah," katanya.
Sebagai wujud bela sungkawa tersebut, Longki bersama keluarga dan jajaran pemerintah provinsi, Minggu malam, melayat ke kediaman Danrem, Jalan Suprapto Kota Palu.
Di kediaman tersebut sedang berlangsung pembacaan ayat suci Alquran Surah Yasin. Akses jalan ke kediaman tersebut juga ditutup untuk umum.
Rencananya malam ini jenazah akan disemayamkan di kediaman Danrem setelah dievakuasi dari rumah sakit umum Poso.
Longki mengatakan helikopter yang mengangkut Danrem bersama rombongan hendak mendarat di bandara Kasiguncu Poso, namun diduga akibat cuaca buruk heli yang ditumpangi mengalami kecelakaan.
"Mereka dari Napu mau ke Poso. Begitu mau mendarat di Bandara Kasiguncu ternyata cuaca buruk," katanya.
Heli yang mengangkut 13 orang bersama crew tersebut sebanyak 13 orang. Mereka adalah Danrem 132 Tadulako Kolonel Inf. Saiful Anwar, Dandenpom Palu Letkol CPM Teddy S Prapat, Kol Inf Ontang (BIN), Kakesdim 1307 Poso Kapten CKM Yanto, Kolonel Heri Setiaji (Bais TNI).
Selain itu ada juga Kapenrem 132/Tadulako Mayior Inf Fakih Rasyid dan Ajudan Danrem Prada Kiki.
Sementara kru Penerbad yakni Kapten Pnb Agung (Pilot), Lettu Pnb Wirahadi (copilot), Letda Tito (copilot), Sertu Bagus Serda Karmin dan Pratu Bangkit.
Heli tersebut jatuh sekitar pukul 17.40 WITA di kebun milik warga di Dusun Pattiro Bajo, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso.
"Saya terakhir kali bersama Pak Danrem waktu pisah pada acara pisah sambut Kapolda Sulteng, Selama (15/3). Beliau duduk di samping saya. Beliau adalah pemimpin sangat bertanggung jawab," ujar Longki yang dihubungi di kediaman dinas Saiful Anwar di Palu, Minggu malam.
Longki bersama jajaran pejabat daerah lainnya dan keluarga menyatakan turut berbelasungkawa atas tragedi jatuhnya helikopter yang mengangkut Danrem bersama sejumlah perwira lainnya dan kru penerbang pada Minggu sore sekitar pukul 17.45 WITA di Poso.
"Kita sangat sedih kehiangan beliau. Kami pemerintah daerah, keluarga dan seluruh masyarakat Sulawesi Tengah berbela sungkawa atas peristiwa ini. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan selalu tabah," katanya.
Sebagai wujud bela sungkawa tersebut, Longki bersama keluarga dan jajaran pemerintah provinsi, Minggu malam, melayat ke kediaman Danrem, Jalan Suprapto Kota Palu.
Di kediaman tersebut sedang berlangsung pembacaan ayat suci Alquran Surah Yasin. Akses jalan ke kediaman tersebut juga ditutup untuk umum.
Rencananya malam ini jenazah akan disemayamkan di kediaman Danrem setelah dievakuasi dari rumah sakit umum Poso.
Longki mengatakan helikopter yang mengangkut Danrem bersama rombongan hendak mendarat di bandara Kasiguncu Poso, namun diduga akibat cuaca buruk heli yang ditumpangi mengalami kecelakaan.
"Mereka dari Napu mau ke Poso. Begitu mau mendarat di Bandara Kasiguncu ternyata cuaca buruk," katanya.
Heli yang mengangkut 13 orang bersama crew tersebut sebanyak 13 orang. Mereka adalah Danrem 132 Tadulako Kolonel Inf. Saiful Anwar, Dandenpom Palu Letkol CPM Teddy S Prapat, Kol Inf Ontang (BIN), Kakesdim 1307 Poso Kapten CKM Yanto, Kolonel Heri Setiaji (Bais TNI).
Selain itu ada juga Kapenrem 132/Tadulako Mayior Inf Fakih Rasyid dan Ajudan Danrem Prada Kiki.
Sementara kru Penerbad yakni Kapten Pnb Agung (Pilot), Lettu Pnb Wirahadi (copilot), Letda Tito (copilot), Sertu Bagus Serda Karmin dan Pratu Bangkit.
Heli tersebut jatuh sekitar pukul 17.40 WITA di kebun milik warga di Dusun Pattiro Bajo, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso.