Pontianak (ANTARA) - Gudeg dan Sambal Krecek menjadi menu favorit Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat Edi Rusdi Kamtono saat Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah.
"Menu favorit saya saat Lebaran adalah gudeg dengan sambal krecek yang pedas," kata Edi Rusdi Kamtono di kediaman dinasnya di Pontianak, Selasa.
Meski tidak menggelar halal bihalal, momen Lebaran tahun ini dimanfaatkan Edi Rusdi Kamtono untuk berkumpul bersama keluarga dan bersilaturahim. Acara kumpul bersama keluarga besar terasa belum lengkap tanpa adanya hidangan makanan yang disajikan, dan menu favorit yang tidak pernah absen di kediaman dinasnya adalah gudeg.
Suasana Idul Fitri 1443 Hijriah tahun ini terasa berbeda dengan dua tahun lalu. Mulai dari ramainya masyarakat yang berbelanja di pusat perbelanjaan maupun toko-toko untuk keperluan Lebaran hingga malam menyambut Idul Fitri dan pelaksanaan Shalat Id yang digelar di lapangan serta masjid-masjid.
Suasana Lebaran terasa lebih semarak dengan diperbolehkannya masyarakat untuk mudik ke kampung halaman mereka. Kerinduan itu terbayarkan ketika mereka bisa mengunjungi orang tua dan sanak saudara yang tinggal berjauhan. Saling berkunjung juga menjadi tradisi dan budaya di Kota Pontianak dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
"Tradisi ini harus senantiasa kita pelihara dalam rangka mempererat tali silaturahim," ujar Edi.
Edi mengungkapkan Ramadhan tahun ini masyarakat merasa lebih leluasa dan nyaman terutama dalam menjalankan ibadah, sebab tidak ada lagi pembatasan-pembatasan, mulai dari shaf yang rapat hingga jumlah jamaah yang melaksanakan ibadah.
Meski demikian, penerapan protokol kesehatan terutama penggunaan masker masih diberlakukan. Namun, kesadaran warga mengenakan masker cukup tinggi. "Kita semua berdoa mudah-mudahan pandemi segera berakhir," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, ia menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, sekaligus permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh masyarakat.
"Kita berharap momen Idul Fitri ini dimanfaatkan untuk kita saling silaturahim dan saling memaafkan," ucap Edi.
"Menu favorit saya saat Lebaran adalah gudeg dengan sambal krecek yang pedas," kata Edi Rusdi Kamtono di kediaman dinasnya di Pontianak, Selasa.
Meski tidak menggelar halal bihalal, momen Lebaran tahun ini dimanfaatkan Edi Rusdi Kamtono untuk berkumpul bersama keluarga dan bersilaturahim. Acara kumpul bersama keluarga besar terasa belum lengkap tanpa adanya hidangan makanan yang disajikan, dan menu favorit yang tidak pernah absen di kediaman dinasnya adalah gudeg.
Suasana Idul Fitri 1443 Hijriah tahun ini terasa berbeda dengan dua tahun lalu. Mulai dari ramainya masyarakat yang berbelanja di pusat perbelanjaan maupun toko-toko untuk keperluan Lebaran hingga malam menyambut Idul Fitri dan pelaksanaan Shalat Id yang digelar di lapangan serta masjid-masjid.
Suasana Lebaran terasa lebih semarak dengan diperbolehkannya masyarakat untuk mudik ke kampung halaman mereka. Kerinduan itu terbayarkan ketika mereka bisa mengunjungi orang tua dan sanak saudara yang tinggal berjauhan. Saling berkunjung juga menjadi tradisi dan budaya di Kota Pontianak dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
"Tradisi ini harus senantiasa kita pelihara dalam rangka mempererat tali silaturahim," ujar Edi.
Edi mengungkapkan Ramadhan tahun ini masyarakat merasa lebih leluasa dan nyaman terutama dalam menjalankan ibadah, sebab tidak ada lagi pembatasan-pembatasan, mulai dari shaf yang rapat hingga jumlah jamaah yang melaksanakan ibadah.
Meski demikian, penerapan protokol kesehatan terutama penggunaan masker masih diberlakukan. Namun, kesadaran warga mengenakan masker cukup tinggi. "Kita semua berdoa mudah-mudahan pandemi segera berakhir," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, ia menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, sekaligus permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh masyarakat.
"Kita berharap momen Idul Fitri ini dimanfaatkan untuk kita saling silaturahim dan saling memaafkan," ucap Edi.