Makassar (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat selama beberapa hari ke depan masih akan berlangsung, disebabkan gangguan atmosfer yang memicu terjadinya anomali cuaca.
"Hujan yang terjadi beberapa hari terakhir ini memang disebabkan adanya gangguan atmosfer," ujar Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Sulawesi Selatan, Agusmin H saat dikonfirmasi Sabtu.
Ia menjelaskan hujan dengan intensitas hujan sedang hingga lebat terjadi selama beberapa hari terakhir, dipicu gangguan atmosfer, berupa adanya perlambatan pergerakan massa udara di sebelah barat, tepatnya di perairan Selat Makassar bagian selatan.
"Sehingga faktor ini menyebabkan bibit awan-awan konvektif dengan mudah tumbuh dan berkembang membentuk awan-awan hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang (Cumulonimbus)," katanya menjelaskan.
Menurut Agusmin, seharusnya kondisi saat ini sudah memasuki musim kemarau. Namun, karena adanya gangguan atmosfer tersebut memicu terjadinya anomali atau perubahan cuaca berdampak hujan pada sejumlah wilayah Sulawesi Selatan, Barat dan sekitarnya.
"Sebenarnya, saat ini baru memasuki musim kemarau, di perkirakan puncaknya nanti Agustus sampai September tahun 2022. Tapi, saat ini terjadi hujan karena adanya gangguan yang di maksud tadi," tuturnya.
Dengan gangguan atmosfer itu, bibit-bibit awan konvektif dengan mudah terbentuk dan tumbuh berkembang kemudian menjadi awan-awan hujan yang menyebar ke wilayah Sulselbar dan sekitarnya.
Informasi BMKG Wilayah IV Makassar, telah mengeluarkan peringatan dini per 14 Mei 2022 pukul 16.00 WITA berpotensi terjadi hujan sedang lebat disertai kilat, petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Gowa, Maros, Bone dan Soppeng.
Lalu, dapat meluas ke wilayah Kabupaten Takalar, Sinjai, Barru, Kota Makassar dan Kota Pare-pare. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 18:30 WITA.*
"Hujan yang terjadi beberapa hari terakhir ini memang disebabkan adanya gangguan atmosfer," ujar Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Sulawesi Selatan, Agusmin H saat dikonfirmasi Sabtu.
Ia menjelaskan hujan dengan intensitas hujan sedang hingga lebat terjadi selama beberapa hari terakhir, dipicu gangguan atmosfer, berupa adanya perlambatan pergerakan massa udara di sebelah barat, tepatnya di perairan Selat Makassar bagian selatan.
"Sehingga faktor ini menyebabkan bibit awan-awan konvektif dengan mudah tumbuh dan berkembang membentuk awan-awan hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang (Cumulonimbus)," katanya menjelaskan.
Menurut Agusmin, seharusnya kondisi saat ini sudah memasuki musim kemarau. Namun, karena adanya gangguan atmosfer tersebut memicu terjadinya anomali atau perubahan cuaca berdampak hujan pada sejumlah wilayah Sulawesi Selatan, Barat dan sekitarnya.
"Sebenarnya, saat ini baru memasuki musim kemarau, di perkirakan puncaknya nanti Agustus sampai September tahun 2022. Tapi, saat ini terjadi hujan karena adanya gangguan yang di maksud tadi," tuturnya.
Dengan gangguan atmosfer itu, bibit-bibit awan konvektif dengan mudah terbentuk dan tumbuh berkembang kemudian menjadi awan-awan hujan yang menyebar ke wilayah Sulselbar dan sekitarnya.
Informasi BMKG Wilayah IV Makassar, telah mengeluarkan peringatan dini per 14 Mei 2022 pukul 16.00 WITA berpotensi terjadi hujan sedang lebat disertai kilat, petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Gowa, Maros, Bone dan Soppeng.
Lalu, dapat meluas ke wilayah Kabupaten Takalar, Sinjai, Barru, Kota Makassar dan Kota Pare-pare. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 18:30 WITA.*