Palu (ANTARA) -
Manajemen PT Poso Energi memastikan pembayaran kompensasi terhadap petani sawah yang terdampak akibat uji coba Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso 1 di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah dipastikan selesai akhir Mei 2022.
"Target kami selesai pada akhir Mei ini pembayaran kompensasi terhadap masa tanam padi kepada petani yang terdampak aktivitas perusahaan," kata Koordinator penanganan dampak PT Poso Energy Agus Syamsi yang dihubungi dari Palu, Jumat.
Sejak pertemuan terakhir dalam upaya mediasi antara perusahaan dan petani oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng telah menargetkan pembayaran kompensasi itu selesai pada Bulan April lalu.
Hanya saja, beberapa nama petani yang berhak mendapat kompensasi kembali menjadi fokus perhatian dari sejumlah pihak, sehingga mengalami keterlambatan pembayaran, olehnya dilakukan perubahan sesuai kebijakan manajemen dipastikan selesai bulan ini.
"Komunikasi kami bersama Pemprov Sulteng serta petani terdampak berjalan baik sesuai hasil dari pertemuan sebelumnya," tutur Agus.
Ia menegaskan, tidak ada upaya pemaksaan kepada petani dalam menerima pembayaran kompensasi ini. Sebaliknya, pihak perusahaan merangkul para petani yang ada sekitar Danau Poso.
"Tidak ada tekanan apapun, ini murni tanggung jawab perusahaan atas warga yang terdampak dari kegiatan kami. Petani di sekitar Danau Poso berada di empat kecamatan dan 16 desa. Perusahaan energi yang beraktivitas di danau itu untuk kebutuhan jangka panjang," papar Agus.
Arsip- Tampak depan kantor PT Poso Energy perusahaan bergelut di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLT) di Kabupaten Poso. ANTARA/Fery Timparosa
Sebelumnya, PT Poso Energy menyampaikan penanganan jangka pendek area yang terdampak telah selesai 100 persen, kecuali Desa Meko, Kecamatan Pamona Barat.
Yang mana, katanya, pembayaran kompensasi mengacu pada lima poin yang menjadi dasar pembayaran, yakni analisis data hidrologi dan klimatologi danau dan sungai Poso tahun 1972 sampai 2019, studi peta topografi, peta
tata guna lahan dan peta batimetri Danau Poso.
Selanjutnya, terdapat wawancara kepada warga yang bermukim dan menggarap lahan di sepanjang danau, dan didokumentasikan drone serta pantauan citra satelit resolusi 50 centimeter tahun 2019 hingga 2022.
"Hingga kini PT Poso Energy sedang penyelesaian sejumlah pekerjaan untuk kebutuhan jangka panjang, sehingga kehadiran PLTA ini akan berdampak positif bagi kelangsungan hidup masyarakat," ujar Agus.