Manado (ANTARA) -
Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melaporkan program vaksinasi ikut berkontribusi terhadap penurunan kasus setelah libur Idul Fitri.
"Dari data yang ada memberi gambaran bahwa kecenderungan kasus COVID-19 setelah libur Idul Fitri menurun," sebut Kepala Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut, dr Debie KR Kalalo, MSc.PH di Manado, Minggu.
Penurunan kasus COVID-19 itu, kata dia, bisa terjadi akibat dua faktor, yaitu kebijakan pemerintah pusat yang mengharuskan pemudik lebaran menerima vaksin penguat atau booster.
Artinya, pencegahan dengan vaksinasi COVID-19 memberi imunitas terhadap kelompok masyarakat.
"Faktor yang kedua adalah jumlah testing usai libur menurun, kondisi ini memberi interpretasi bahwa transmisi kasus COVID-19 di masyarakat secara umum tidak dapat diketahui secara pasti jika testing yang dilakukan kurang atau tidak ada," katanya.
Namun demikian, menurut dia, dengan meningkatnya cakupan vaksin COVID-19 untuk dosis lengkap dan adanya pemberian dosis ketiga (booster) akan memberi perlindungan pada kelompok masyarakat atau terbentuk 'herd immunity'.
Satgas mencatat, pascalibur Idul Fitri mulai tanggal 9-29 Mei 2022 kasus baru COVID-19 hanya bertambah 10 kasus.
Secara kumulatif sejak kasus pertama COVID-19 dipublikasikan pada tengah Maret 2020, kasus terkonfirmasi positif mencapai 51.348 orang, sembuh 50.153 orang, meninggal 1.168 orang dan kasus aktif 27 orang.***3***
Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melaporkan program vaksinasi ikut berkontribusi terhadap penurunan kasus setelah libur Idul Fitri.
"Dari data yang ada memberi gambaran bahwa kecenderungan kasus COVID-19 setelah libur Idul Fitri menurun," sebut Kepala Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut, dr Debie KR Kalalo, MSc.PH di Manado, Minggu.
Penurunan kasus COVID-19 itu, kata dia, bisa terjadi akibat dua faktor, yaitu kebijakan pemerintah pusat yang mengharuskan pemudik lebaran menerima vaksin penguat atau booster.
Artinya, pencegahan dengan vaksinasi COVID-19 memberi imunitas terhadap kelompok masyarakat.
"Faktor yang kedua adalah jumlah testing usai libur menurun, kondisi ini memberi interpretasi bahwa transmisi kasus COVID-19 di masyarakat secara umum tidak dapat diketahui secara pasti jika testing yang dilakukan kurang atau tidak ada," katanya.
Namun demikian, menurut dia, dengan meningkatnya cakupan vaksin COVID-19 untuk dosis lengkap dan adanya pemberian dosis ketiga (booster) akan memberi perlindungan pada kelompok masyarakat atau terbentuk 'herd immunity'.
Satgas mencatat, pascalibur Idul Fitri mulai tanggal 9-29 Mei 2022 kasus baru COVID-19 hanya bertambah 10 kasus.
Secara kumulatif sejak kasus pertama COVID-19 dipublikasikan pada tengah Maret 2020, kasus terkonfirmasi positif mencapai 51.348 orang, sembuh 50.153 orang, meninggal 1.168 orang dan kasus aktif 27 orang.***3***