Bandung (ANTARA) - Pakar Geodesi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr Heri Andreas menyebut fenomena tanah berlubang atau fenomena sinkhole seperti yang terjadi di Cikalongwetan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, lazim terjadi di kawasan pegunungan.
Menurut dia, fenomena sinkhole itu terjadi akibat adanya gerusan air di bawah tanah terhadap lapisan kapur yang menyebabkan rongga. Untuk di Jawa Barat, menurutnya lapisan kapur itu kerap ditemui di pegunungan hingga pesisir pantai.
"Tapi itu pun biasanya terjadi di daerah yang di atasnya ada pemukiman, biasanya terjadi karena ada aktivitas manusianya, seperti pemukiman atau pertanian," kata Heri di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Adapun sinkhole yang terjadi di Kampung Cigondok, Desa Mandalamukti, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Senin (30/5/2022) itu lubangnya berdiameter 1 meter dan kedalaman 10 meter.
Heri menyebut sinkhole di lokasi tersebut juga diduga disebabkan karena adanya lapisan kapur di bawah tanah yang berongga. Kasus tersebut, kata dia, diduga disebabkan oleh adanya air yang masuk ke lapisan tersebut.
"Biasanya ada gerusan air kemudian nanti air melarutkan kapur, itu sangat erat terkait dengan aktivitas manusia, jadi biasanya dari sanitasi," katanya.
Dia menjelaskan, daerah Jawa Barat dulunya merupakan wilayah lautan yang terangkat menjadi daratan. Biasanya, kata dia, fenomena tersebut menyebabkan lapisan tanah di bawahnya memiliki lapisan kapur.
"Contohnya kan di Citatah itu kan gunung kapur,. Sebenarnya di banyak tempat itu lapisan kapur itu banyak dijumpai, baik di utaranya Bandung, ke arah barat, selatan, Sukabumi, itu ada lapisan kapur," kata Heri.
Dia pun memprediksi fenomena sinkhole akan lebih akrab ditemukan pada 10 tahun ke depan ketika ada banyak pembangunan pemukiman masyarakat di wilayah pegunungan.
Adapun antisipasi terhadap fenomena sinkhole menurutnya gampang-gampang susah. Pasalnya, kata dia, peneliti perlu mencari wilayah mana saja yang memiliki lapisan kapur di bawah tanahnya.
"Mencari lapisan kapur di bawah itu cukup mahal, sehingga belum banyak orang yang sampai mengantisipasi itu," kata dia.
"Kalau di China dan Malaysia, setelah ketemu sinkhole dan merusak satu dua rumah, upaya penanganannya itu sampai membuat coran semen sampai ke bawahnya," tambahnya.
Menurut dia, fenomena sinkhole itu terjadi akibat adanya gerusan air di bawah tanah terhadap lapisan kapur yang menyebabkan rongga. Untuk di Jawa Barat, menurutnya lapisan kapur itu kerap ditemui di pegunungan hingga pesisir pantai.
"Tapi itu pun biasanya terjadi di daerah yang di atasnya ada pemukiman, biasanya terjadi karena ada aktivitas manusianya, seperti pemukiman atau pertanian," kata Heri di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Adapun sinkhole yang terjadi di Kampung Cigondok, Desa Mandalamukti, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Senin (30/5/2022) itu lubangnya berdiameter 1 meter dan kedalaman 10 meter.
Heri menyebut sinkhole di lokasi tersebut juga diduga disebabkan karena adanya lapisan kapur di bawah tanah yang berongga. Kasus tersebut, kata dia, diduga disebabkan oleh adanya air yang masuk ke lapisan tersebut.
"Biasanya ada gerusan air kemudian nanti air melarutkan kapur, itu sangat erat terkait dengan aktivitas manusia, jadi biasanya dari sanitasi," katanya.
Dia menjelaskan, daerah Jawa Barat dulunya merupakan wilayah lautan yang terangkat menjadi daratan. Biasanya, kata dia, fenomena tersebut menyebabkan lapisan tanah di bawahnya memiliki lapisan kapur.
"Contohnya kan di Citatah itu kan gunung kapur,. Sebenarnya di banyak tempat itu lapisan kapur itu banyak dijumpai, baik di utaranya Bandung, ke arah barat, selatan, Sukabumi, itu ada lapisan kapur," kata Heri.
Dia pun memprediksi fenomena sinkhole akan lebih akrab ditemukan pada 10 tahun ke depan ketika ada banyak pembangunan pemukiman masyarakat di wilayah pegunungan.
Adapun antisipasi terhadap fenomena sinkhole menurutnya gampang-gampang susah. Pasalnya, kata dia, peneliti perlu mencari wilayah mana saja yang memiliki lapisan kapur di bawah tanahnya.
"Mencari lapisan kapur di bawah itu cukup mahal, sehingga belum banyak orang yang sampai mengantisipasi itu," kata dia.
"Kalau di China dan Malaysia, setelah ketemu sinkhole dan merusak satu dua rumah, upaya penanganannya itu sampai membuat coran semen sampai ke bawahnya," tambahnya.