Luwuk Banggai (ANTARA) - Para delegasi asing dari Korea Selatan dan Filipina yang mengikuti Festival Teluk Lalong di Luwuk, melakukan kunjungan studi di fasilitas Pusat Konservasi Eksitu Maleo PT Donggi Senoro LNG (DSLNG) di Desa Uso, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Jumat, 26 Agustus 2022. 

Selama kunjungan, para delegasi berkesempatan melihat telur dan juga burung Maleo dewasa di fasilitas Eksitu Maleo pertama di dunia tersebut. 

Di dampingi langsung CSR Manager PT DSLNG Pandit Pranggana, para delegasi berkesempatan memperoleh informasi yang lebih dalam mengenai konservasi burung langka Maleo yang berada di penangkaran itu. 

Sejak diresmikan tahun 2013 hingga saat ini, DSLNG telah melepasliarkan 127 anakan burung Maleo di Suaka Margasatwa Bakiriang, Sulawesi Tengah. 

Anakan Maleo yang ditangkar dan dilepasliarkan itu berasal dari telur-telur sitaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah yang diserahkan kepada DSLNG.

Diketahui, DSLNG beberapa kali mendapatkan penghargaan atas peran serta dalam upaya pelestarian eksitu dan insitu burung Maleo.

Terakhir pada Rabu, 15 September 2021, pemberian penghargaan atas pelestarian burung endemik Sulawesi yang terancam punah itu diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK, Ir. Wiratno, M.Sc dan diterima oleh CSR Programme Officer, Popy Waytipo, mewakili manajemen DSLNG di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Selama ini upaya konservasi Maleo di luar habitatnya (eksitu) oleh perusahaan pengelola gas alam cair ini, dipusatkan di Maleo Conservation Center DSLNG yang berlokasi di area Kilang DSLNG di Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Dari penangkaran ini, DSLNG telah melepasliarkan ratusan anakan Maleo di habitatnya yakni Suaka Margasatwa Bakiriang.

Anakan maleo ini berasal dari telur-telur sitaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah yang kemudian ditetaskan di inkubator dan dibesarkan di kandang pemeliharaan Maleo Center DSLNG.

DSLNG bahkan menjadi yang pertama dalam sejarah berhasil menetaskan burung Maleo generasi Fillial 1 dari perkawinan burung Maleo hasil penangkaran eksitu-nya pada 2019 lalu.***

Pewarta : Stepensopyan Pontoh
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024