Poso (antarasulteng.com) - Tim evakuasi jenazah dua korban anggota kelompok teroris pimpinan Santoso yang tertembak mati di kawasan hutan lebat Desa Pantangolemba, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Minggu (15/5), mendapat serangan tembakan dari orang tak dikenal (OTK) yang diduga kuat teman-teman korban.
"Saat proses pengambilan jenazah itu, pasukan Tinombala ditembak OTK, namun tidak ada korban yang meninggal maupun luka," kata Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriadi di tengah proses evakuasi jenazah di Desa Pantangolemba, Kabupaten Poso, Rabu.
Dirinya menduga serangan OTK saat proses evakuasi itu akan memakan korban dari pihak Satgas Operasi Tinombala, namun hal itu tidak terjadi. Para OTK langsung melarikan diri ke dalam hutan setelah terjadi kontak senjata, katanya.
"Harapan mereka (OTK) seperti yang lalu-lalu, ketika evakuasi, harus ada korban dari kita, ternyata kita siap dan mereka lari juga," katanya.
Proses evakuasi korban pelaku teror yang tewas pada kontak senjata Minggu (15/5) baru diselesaikan pada Rabu (18/5) karena berbagai hambatan seperti medan yang cukup berat dan hujan deras yang mengguyur wilayah itu.
Kedua jenazah akan dibawa ke RSU Bhayangkara Palu untuk menjalani otopsi.
Sementara pasukan Operasi Tinombala terus menyisir seluruh hutan di Desa Pantangolemba untuk mengejar OTK pelaku teror yang menyerang pasukan Tinombala saat proses eavakuasi.
"Pasukan kami terus mengejar mereka," kata Rudy.
"Saat proses pengambilan jenazah itu, pasukan Tinombala ditembak OTK, namun tidak ada korban yang meninggal maupun luka," kata Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriadi di tengah proses evakuasi jenazah di Desa Pantangolemba, Kabupaten Poso, Rabu.
Dirinya menduga serangan OTK saat proses evakuasi itu akan memakan korban dari pihak Satgas Operasi Tinombala, namun hal itu tidak terjadi. Para OTK langsung melarikan diri ke dalam hutan setelah terjadi kontak senjata, katanya.
"Harapan mereka (OTK) seperti yang lalu-lalu, ketika evakuasi, harus ada korban dari kita, ternyata kita siap dan mereka lari juga," katanya.
Proses evakuasi korban pelaku teror yang tewas pada kontak senjata Minggu (15/5) baru diselesaikan pada Rabu (18/5) karena berbagai hambatan seperti medan yang cukup berat dan hujan deras yang mengguyur wilayah itu.
Kedua jenazah akan dibawa ke RSU Bhayangkara Palu untuk menjalani otopsi.
Sementara pasukan Operasi Tinombala terus menyisir seluruh hutan di Desa Pantangolemba untuk mengejar OTK pelaku teror yang menyerang pasukan Tinombala saat proses eavakuasi.
"Pasukan kami terus mengejar mereka," kata Rudy.