Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mengembangkan koperasi berbasis pertanian untuk membantu kebutuhan pembiayaan petani agar tetap berproduksi dan mampu mengelola serta menggarap lahan pertanian mereka.
Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi, di Sigi, Rabu, mengemukakan pembentukan dan pengembangan koperasi berbasis pertanian menjadi salah satu prioritas dalam penyelenggaraan pembangunan daerah yang dilaksanakan pemerintah.
"Satu kecamatan satu koperasi adalah salah satu program unggulan kami," kata Samuel Pongi.
Keberadaan koperasi itu, lanjut dia, sangat membantu petani karena koperasi dapat membeli hasil-hasil produksi pertanian, serta memberikan modal usaha kepada petani.
Oleh karena itu, menurut dia, koperasi berbasis pertanian menjadi hal penting, karena juga berfungsi untuk dalam memasarkan hasil-hasil pertanian dan pangan, termasuk produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Agar koperasi berbasis pertanian tetap eksis, maka pemerintah daerah, melalui seluruh organisasi perangkat daerah, dapat mengimbau agar menggunakan produk-produk lokal yang ada di koperasi setiap kecamatan.
Saat ini koperasi berbasis pertanian, sebut Samuel, telah terbentuk di Kabupaten Sigi meliputi Kecamatan Palolo, Kulawi, Kulawi Selatan, Dolo Selatan, Dolo Barat, Gumbasa, Dolo, dan sebagainya.
"Pemerintah memfasilitasi langsung pembentukan koperasi berbasis pertanian," sebutnya.
Di samping itu, ujar dia, Pemkab Sigi juga memberikan akses pembiayaan kepada petani lewat skema kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga nol persen, agar petani tetap bekerja mengelola lahan pertanian.
"Kegiatan pengendalian inflasi menempatkan petani sebagai salah satu prioritas intervensi yang dilakukan pemerintah daerah," sebutnya.
Pemkab Sigi telah mengalokasikan anggaran senilai Rp3,4 miliar untuk kegiatan pengendalian inflasi. Dengan anggaran tersebut, Pemkab Sigi mengintervensi langsung bahan bakar sarana produksi pertanian, khususnya alat mesin pertanian (alsintan) yang digunakan petani untuk bercocok tanam.
Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi, di Sigi, Rabu, mengemukakan pembentukan dan pengembangan koperasi berbasis pertanian menjadi salah satu prioritas dalam penyelenggaraan pembangunan daerah yang dilaksanakan pemerintah.
"Satu kecamatan satu koperasi adalah salah satu program unggulan kami," kata Samuel Pongi.
Keberadaan koperasi itu, lanjut dia, sangat membantu petani karena koperasi dapat membeli hasil-hasil produksi pertanian, serta memberikan modal usaha kepada petani.
Oleh karena itu, menurut dia, koperasi berbasis pertanian menjadi hal penting, karena juga berfungsi untuk dalam memasarkan hasil-hasil pertanian dan pangan, termasuk produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Agar koperasi berbasis pertanian tetap eksis, maka pemerintah daerah, melalui seluruh organisasi perangkat daerah, dapat mengimbau agar menggunakan produk-produk lokal yang ada di koperasi setiap kecamatan.
Saat ini koperasi berbasis pertanian, sebut Samuel, telah terbentuk di Kabupaten Sigi meliputi Kecamatan Palolo, Kulawi, Kulawi Selatan, Dolo Selatan, Dolo Barat, Gumbasa, Dolo, dan sebagainya.
"Pemerintah memfasilitasi langsung pembentukan koperasi berbasis pertanian," sebutnya.
Di samping itu, ujar dia, Pemkab Sigi juga memberikan akses pembiayaan kepada petani lewat skema kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga nol persen, agar petani tetap bekerja mengelola lahan pertanian.
"Kegiatan pengendalian inflasi menempatkan petani sebagai salah satu prioritas intervensi yang dilakukan pemerintah daerah," sebutnya.
Pemkab Sigi telah mengalokasikan anggaran senilai Rp3,4 miliar untuk kegiatan pengendalian inflasi. Dengan anggaran tersebut, Pemkab Sigi mengintervensi langsung bahan bakar sarana produksi pertanian, khususnya alat mesin pertanian (alsintan) yang digunakan petani untuk bercocok tanam.