Palu (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, Prof Sagaf S Pettalongi meminta alumni perguruan tinggi keagamaan Islam negeri tersebut agar mengedepankan etika Islami dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

"Sebagai lulusan universitas yang terinternalisasi nilai-nilai agama, kami berharap bisa berkarya di atas landasan spirit dan etik Islam," kata Sagaf  pada acara wisuda sarjana dan pascasarjana UIN Datokarama Palu tahun akademik 2021/2022, di Palu, Kamis. 


 Rektor juga berharap para sarjana alumni UIN Datokarama Palu dapat menjadi profesional dalam berkarya di berbagai bidang profesi keilmuan dan keahlian, tanpa harus tercerabut dari akar identitas moral sebagai Muslim.

UIN Datokarama Palu mewisuda 741 sarjana dan pascasarjana yang terdiri dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan sebanyak 290 orang, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah 131 orang, Fakultas Syariah 95 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 193 orang, Pascasarjana 29 orang magister, dan tiga orang doktor. 

Pakar Manajemen Pendidikan UIN Datokarama Palu ini juga mengingatkan para wisudawan dan wisudawati tersebut agar siap menghadapi pasar kerja dengan pendekatan kompetensi inter dan multidisipliner, serta selalu membuka diri untuk mengkaji dan mengembangkan integrasi ilmu yang diperoleh di perguruan tinggi ini 

Salah satu spirit utama dari konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), menurut dia,  adalah memberi kesempatan seluas-luasnya bagi para mahasiswa untuk mengembangkan potensi dirinya secara maksimal, serta memiliki kemampuan multi tugas, sehingga dapat berkompetisi di dunia kerja. 


Alumni UIN Datokarama Palu, kata Sagaf, diharapkan dapat melakukan adaptasi dengan perkembangan global yang sangat dinamis.

"Para alumni harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan abad 21, yang ditandai dengan karakter saya cipta dan inovasi,  kreativitas dan inovasi menjadi sebuah keharusan di era disrupsi saat ini," ujarnya. 

Pada era ini, lanjut Rektor,  banyak profesi/pekerjaan yang tergusur oleh teknologi, tetapi pada sisi lain banyak profesi baru yang terbuka.

"Di sinilah kreativitas dan inovasi dibutuhkan untuk tetap survive dalam menghadapi dinamika perkembangan teknologi yang super cepat," ucapnya.

Ia juga mengatakan alumni harus bekerja sama, yaitu mengedepankan kemampuan kolaborasi sebagai salah satu karakter utama di abad 21.

"Filosofinya bahwa setiap manusia memiliki kemampuan dan potensi yang berbeda-beda. Sekarang bukan saatnya melahirkan sarjana ensiklopedis yang mengetahui segala bidang ilmu, tetapi kini saatnya seorang sarjana memiliki keahlian dan profesional dalam bidang ilmunya dan pada saat yang sama mampu bekerja sama dengan para profesional dari berbagai disiplin sehingga melahirkan karya-karya paripurna," ujarnya.

Ia juga menekankan kepada alumni UIN Palu agar memiliki kemampuan komunikasi yang bukan sekedar penguasaan bahasa asing, tetapi juga kecerdasan dalam membangun komunikasi yang santun, sehat dan bertanggung jawab.

"Diikutkan juga dengan memiliki kemampuan berpikir dengan jernih dan rasional mengenai apa yang yang harus dilakukan atau apa yang harus dipercayai," ujarnya. 

Pewarta : Muhammad Hajiji
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024