Jakarta (ANTARA) - PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG) kembali menyabet gelar pemenang atas kategori Pembinaan Keselamatan Kerja Migas bidang Keselamatan Migas dan Pemanfaatan Gas Suar pada Kegiatan Usaha Migas, perwakilan Hilir Usaha Migas di ajang Penghargaan Subroto 2022.
Penganugerahan pemenang Penghargaan Subroto ini dilaksanakan secara daring pada Selasa (4/10) dari Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta.
Ini merupakan kali kedua DSLNG memenangkan kategori yang sama pada tahun 2021.
Penghargaan Subroto merupakan penghargaan tahunan tertinggi di sektor ESDM dan telah digelar sejak tahun 2017.
Penganugerahan ini turut dihadiri oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Pertambangan dan Energi periode 1978-1988 Prof Dr Subroto, para pejabat tinggi Kementerian ESDM, para pemangku kepentingan, termasuk para perwakilan perusahaan. Khusus DSLNG diwakili oleh Operations Senior Manager Johar Ahadi.
Foto Dokumentasi DSLNG
Penghargaan Subroto 2022 menyerahkan piala untuk 54 pemenang kategori dari 13 bidang, di antaranya bidang Keselamatan Migas dan Pemanfaatan Gas Suar pada Kegiatan Usaha Migas, Keselamatan Ketenagalistrikan, Inovasi Teknologi Pertambangan Mineral dan Batubara yang Efektif Menuju Net Zero Emission (NZE), dan masih banyak lainnya.
Menteri Pertambangan dan Energi Periode 1978-1988 Prof Dr Subroto, dalam kesempatan ini berpesan pada pelaku industri migas untuk bangkit menghadapi berbagai isu mulai dari pandemi Covid-19, perubahan iklim, dampak krisis Rusia-Ukraina dimana termasuk terganggunya pasokan energi dan makanan, dan soal pengurangan emisi.
Disebutkan, penilaian dari penghargaan ini adalah industri migas yang yang paling cepat mampu meningkatkan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dari 14 persen menjadi 23 persen, serta industri yang paling cepat menurunkan emisi gas CO2.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengucapkan selamat kepada para pemenang dan menegaskan bahwa Penghargaan Subroto merupakan rangkaian dari Hari Jadi Pertambangan dan Energi yang ke-77.
Target Indonesia untuk nol emisi tahun 2060 pun diharapkan tercapai.
Arifin menambahkan energi fosil masih memiliki peran penting untuk dikembangkan sebelum energi baru siap digunakan di seluruh kawasan Indonesia.
Penghargaan Subroto diharapkan dapat lebih meningkatkan kontribusi seluruh insan dan pelaku usaha migas untuk mendukung program pemerintah dalam memajukan sektor energi dan sumberdaya mineral.
Foto Dokumentasi DSLNG
Penganugerahan pemenang Penghargaan Subroto ini dilaksanakan secara daring pada Selasa (4/10) dari Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta.
Ini merupakan kali kedua DSLNG memenangkan kategori yang sama pada tahun 2021.
Penghargaan Subroto merupakan penghargaan tahunan tertinggi di sektor ESDM dan telah digelar sejak tahun 2017.
Penganugerahan ini turut dihadiri oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Pertambangan dan Energi periode 1978-1988 Prof Dr Subroto, para pejabat tinggi Kementerian ESDM, para pemangku kepentingan, termasuk para perwakilan perusahaan. Khusus DSLNG diwakili oleh Operations Senior Manager Johar Ahadi.
Penghargaan Subroto 2022 menyerahkan piala untuk 54 pemenang kategori dari 13 bidang, di antaranya bidang Keselamatan Migas dan Pemanfaatan Gas Suar pada Kegiatan Usaha Migas, Keselamatan Ketenagalistrikan, Inovasi Teknologi Pertambangan Mineral dan Batubara yang Efektif Menuju Net Zero Emission (NZE), dan masih banyak lainnya.
Menteri Pertambangan dan Energi Periode 1978-1988 Prof Dr Subroto, dalam kesempatan ini berpesan pada pelaku industri migas untuk bangkit menghadapi berbagai isu mulai dari pandemi Covid-19, perubahan iklim, dampak krisis Rusia-Ukraina dimana termasuk terganggunya pasokan energi dan makanan, dan soal pengurangan emisi.
Disebutkan, penilaian dari penghargaan ini adalah industri migas yang yang paling cepat mampu meningkatkan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dari 14 persen menjadi 23 persen, serta industri yang paling cepat menurunkan emisi gas CO2.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengucapkan selamat kepada para pemenang dan menegaskan bahwa Penghargaan Subroto merupakan rangkaian dari Hari Jadi Pertambangan dan Energi yang ke-77.
Target Indonesia untuk nol emisi tahun 2060 pun diharapkan tercapai.
Arifin menambahkan energi fosil masih memiliki peran penting untuk dikembangkan sebelum energi baru siap digunakan di seluruh kawasan Indonesia.
Penghargaan Subroto diharapkan dapat lebih meningkatkan kontribusi seluruh insan dan pelaku usaha migas untuk mendukung program pemerintah dalam memajukan sektor energi dan sumberdaya mineral.