Poso (antarasulteng.com) - Panglima Kodam VII/Wirabuana Mayjen TNI Agus Surya Bakti mengatakan TNI bersama rakyat terus berupaya untuk menghilangkan stigma Kabupaten Poso sebagai daerah yang penuh kekerasan di mata dunia.
Hal itu dilakukan dengan pendekatan kesejahteraan seperti menciptakan lapangan pekerjaan, membuka lahan tidur untuk dijadikan sawah baru, serta membangun jalan dan jembatan, katanya pada kegiatan teritorial TNI di Desa Tabalu, Kecamatan Poso Pesisir, Sabtu.
Cara lainnya adalah membantu para petani dengan ribuan traktor tangan, bibit tanaman bermutu serta mendampingi petani mulai dari menanam hingga musim panen.
Dalam acara yang dihdiri Bupati Poso Darmin Sigilipu dan tokoh-tokoh agama itu, Pangdam mengemukakan operasi terotorial semata-mata bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat kabupaten Poso guna mengangkat harkat dan martabat Kabupaten Poso di mata dunia.
"Operasi teritorial ini bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Poso, serta mengangkat harkat martabat Kabupaten Poso, yang selama ini dikenal dengan kekerasan dan pertikaian. Kita bangun kesejateraan masyarakat lewat petani dengan pemberian sejumlah bantuan," katanya yang disambut tepuk tangan ratusan warga.
Ia mengungkapkan operasi teritorial TNI di Poso merupakan kerja sama dengan Menteri Pertanian yang akan mencetak sawah seluas 3.000 hektare, memperbaiki jembatan, jalan ekonomi, rumah tidak layak huni, dan saluran irigasi tersier serta mendampingi petani mulai dari menanam hingga musim panen.
Dirinya juga mengaskan bahwa opersi terotorial itu tidak ada sangkut pautnya dengan Operasi Tinombala memburu para pelaku teror di Poso sedang dilaksanakan oleh ribuan personel TNI dan Polri.
Pangdam juga menjelaskan bahwa menciptakan kemanan warga di Kabupaten Poso bukan saja dengan operasi keamanan oleh pihak kepolisian dan TNI, tetapi juga dengan meningkatkan kesejateraan ekonomi masyarakat.
Hal itu dilakukan dengan pendekatan kesejahteraan seperti menciptakan lapangan pekerjaan, membuka lahan tidur untuk dijadikan sawah baru, serta membangun jalan dan jembatan, katanya pada kegiatan teritorial TNI di Desa Tabalu, Kecamatan Poso Pesisir, Sabtu.
Cara lainnya adalah membantu para petani dengan ribuan traktor tangan, bibit tanaman bermutu serta mendampingi petani mulai dari menanam hingga musim panen.
Dalam acara yang dihdiri Bupati Poso Darmin Sigilipu dan tokoh-tokoh agama itu, Pangdam mengemukakan operasi terotorial semata-mata bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat kabupaten Poso guna mengangkat harkat dan martabat Kabupaten Poso di mata dunia.
"Operasi teritorial ini bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Poso, serta mengangkat harkat martabat Kabupaten Poso, yang selama ini dikenal dengan kekerasan dan pertikaian. Kita bangun kesejateraan masyarakat lewat petani dengan pemberian sejumlah bantuan," katanya yang disambut tepuk tangan ratusan warga.
Ia mengungkapkan operasi teritorial TNI di Poso merupakan kerja sama dengan Menteri Pertanian yang akan mencetak sawah seluas 3.000 hektare, memperbaiki jembatan, jalan ekonomi, rumah tidak layak huni, dan saluran irigasi tersier serta mendampingi petani mulai dari menanam hingga musim panen.
Dirinya juga mengaskan bahwa opersi terotorial itu tidak ada sangkut pautnya dengan Operasi Tinombala memburu para pelaku teror di Poso sedang dilaksanakan oleh ribuan personel TNI dan Polri.
Pangdam juga menjelaskan bahwa menciptakan kemanan warga di Kabupaten Poso bukan saja dengan operasi keamanan oleh pihak kepolisian dan TNI, tetapi juga dengan meningkatkan kesejateraan ekonomi masyarakat.