Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, mengoptimalkan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Nol Persen untuk memberdayakan dan membangun ekonomi warga kurang mampu di daerah itu.
"KUR Nol Persen ini untuk pelaku usaha kecil menengah, peternak, petani, serta masyarakat menengah ke bawah yang memiliki usaha," ungkap Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi, di Sigi, Selasa.
Program KUR Nol Persen adalah Pemkab Sigi menanggung bunga kredit dari setiap warga kurang mampu yang diberikan akses dalam program tersebut.
Pihaknya telah melakukan evaluasi pelaksanaan Program KUR Nol Persen pada tahun 2022 yang hasilnya menunjukkan minat masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan akses pembiayaan sangat tinggi.
"Hanya saja pada dataran implementasi terdapat sedikit problem di tingkat bank penyalur KUR yang bekerja sama dengan Pemkab Sigi," ujar Samuel.
Salah satu masalah, sebut dia, bank penyalur KUR tersebut belum mengakomodir sepenuhnya debitur yang merupakan warga menengah ke bawah di Sigi dengan kebutuhan dana mulai dari Rp5 - 25 juta.
Oleh karena itu, ujar dia, Pemkab Sigi akan kembali menjajaki kerja sama dengan bank penyalur KUR lainnya yang dapat memaksimalkan implementasi Program KUR Nol Persen.
"Kami akan melihat lagi bank - bank yang bisa melayani dan mengkhususkan Program KUR Nol Persen, sehingga masyarakat yang kemarin tidak terlayani, dapat terlayani kembali di tahun ini," ungkapnya.
Pemkab Sigi mengalokasikan anggaran Rp2 miliar untuk menanggulangi bunga kredit dari setiap pinjaman pembiayaan yang dilakukan oleh warga menengah ke bawah di bank penyalur dana KUR.
"Melalui program ini kami berharap masyarakat tidak lagi terbebani dengan bunga KUR, karena masyarakat hanya mengembalikan pokok dari pinjaman. Sementara bunga KUR telah ditanggung oleh pemerintah," ungkapnya.
"KUR Nol Persen ini untuk pelaku usaha kecil menengah, peternak, petani, serta masyarakat menengah ke bawah yang memiliki usaha," ungkap Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi, di Sigi, Selasa.
Program KUR Nol Persen adalah Pemkab Sigi menanggung bunga kredit dari setiap warga kurang mampu yang diberikan akses dalam program tersebut.
Pihaknya telah melakukan evaluasi pelaksanaan Program KUR Nol Persen pada tahun 2022 yang hasilnya menunjukkan minat masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan akses pembiayaan sangat tinggi.
"Hanya saja pada dataran implementasi terdapat sedikit problem di tingkat bank penyalur KUR yang bekerja sama dengan Pemkab Sigi," ujar Samuel.
Salah satu masalah, sebut dia, bank penyalur KUR tersebut belum mengakomodir sepenuhnya debitur yang merupakan warga menengah ke bawah di Sigi dengan kebutuhan dana mulai dari Rp5 - 25 juta.
Oleh karena itu, ujar dia, Pemkab Sigi akan kembali menjajaki kerja sama dengan bank penyalur KUR lainnya yang dapat memaksimalkan implementasi Program KUR Nol Persen.
"Kami akan melihat lagi bank - bank yang bisa melayani dan mengkhususkan Program KUR Nol Persen, sehingga masyarakat yang kemarin tidak terlayani, dapat terlayani kembali di tahun ini," ungkapnya.
Pemkab Sigi mengalokasikan anggaran Rp2 miliar untuk menanggulangi bunga kredit dari setiap pinjaman pembiayaan yang dilakukan oleh warga menengah ke bawah di bank penyalur dana KUR.
"Melalui program ini kami berharap masyarakat tidak lagi terbebani dengan bunga KUR, karena masyarakat hanya mengembalikan pokok dari pinjaman. Sementara bunga KUR telah ditanggung oleh pemerintah," ungkapnya.