Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, berkonsultasi ke Kementerian Pertanian terkait sertifikasi kakao dan vanili sebagai upaya menjamin kualitas komoditas pertanian tersebut.
"Pemerintah Kabupaten Sigi sangat berharap kepada Kementerian Pertanian untuk memberikan rekomendasi sertifikasi benih kakao dan vanili," kata Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi saat dihubungi dari Sigi, Sulteng, Sabtu.
Samuel mengatakan dirinya dan jajarannya telah menemui pihak Kementerian Pertanian di Jakarta, pada Jumat (10/2/2023). Dalam pertemuan itu, ia menyampaikan upaya pengembangan sektor pertanian dan perkebunan Kabupaten Sigi.
Samuel menguraikan kawasan perkebunan Sigi mencapai seluas 55.718 hektare yang di dalamnya terdapat tanaman kakao yang menghasilkan 20.000 ton/tahun.
Hal itu, sebut dia, menjadi satu potensi besar dalam pengembangan kakao yang berdampak pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan petani.
Sementara tanaman vanili, luas tanam tanamannya di Kabupaten Sigi seluas 376,6 hektare dengan jumlah pohon sebanyak 131,642 batang.
Dengan luas tanam tersebut, potensi panen tanaman vanili di Kabupaten Sigi sebanyak 39.422,6 kilogram batang basah.
Saat ini, tanaman vanili dikembangkan oleh petani di Kecamatan Palolo, Nokilalaki dan Pipikoro.
"Oleh karena itu, kami sangat berharap agar Kementan membantu sertifikasi benih tanaman vanili dan kakao dari Sigi," ujarnya.
Ia mengatakan sertifikasi komoditas pertanian menjadi satu upaya mempercepat distribusi produk menuju pasar, yang diharapkan berdampak pula pada peningkatan kesejahteraan petani.
"Pemerintah Kabupaten Sigi sangat berharap kepada Kementerian Pertanian untuk memberikan rekomendasi sertifikasi benih kakao dan vanili," kata Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi saat dihubungi dari Sigi, Sulteng, Sabtu.
Samuel mengatakan dirinya dan jajarannya telah menemui pihak Kementerian Pertanian di Jakarta, pada Jumat (10/2/2023). Dalam pertemuan itu, ia menyampaikan upaya pengembangan sektor pertanian dan perkebunan Kabupaten Sigi.
Samuel menguraikan kawasan perkebunan Sigi mencapai seluas 55.718 hektare yang di dalamnya terdapat tanaman kakao yang menghasilkan 20.000 ton/tahun.
Hal itu, sebut dia, menjadi satu potensi besar dalam pengembangan kakao yang berdampak pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan petani.
Sementara tanaman vanili, luas tanam tanamannya di Kabupaten Sigi seluas 376,6 hektare dengan jumlah pohon sebanyak 131,642 batang.
Dengan luas tanam tersebut, potensi panen tanaman vanili di Kabupaten Sigi sebanyak 39.422,6 kilogram batang basah.
Saat ini, tanaman vanili dikembangkan oleh petani di Kecamatan Palolo, Nokilalaki dan Pipikoro.
"Oleh karena itu, kami sangat berharap agar Kementan membantu sertifikasi benih tanaman vanili dan kakao dari Sigi," ujarnya.
Ia mengatakan sertifikasi komoditas pertanian menjadi satu upaya mempercepat distribusi produk menuju pasar, yang diharapkan berdampak pula pada peningkatan kesejahteraan petani.