Palu (ANTARA) -
"Tim BRIN sudah berkunjung pada Kamis (9/2) melakukan survei untuk pemasangan alat-alat penelitian," kata Koordinator Divisi Lingkungan, Kehutanan dan CSR PT Poso Energy Agus Syamsi di Palu, Sabtu.
Ia menjelaskan, BRIN berencana memasang peralatan di sejumlah lokasi yakni bagian hulu sungai, danau dan bangunan fishway di PLTA Poso atau tempat jalur migrasi ikan Sungai Poso.
Ia menjelaskan, penelitian ini sebagai upaya mendukung efektivitas fishway untuk konservasi perairan darat yang berkelanjutan.
"PLTA Poso satu-satunya industri energi di Indonesia yang menyediakan jalur migrasi ikan. Dari kegiatan industri ini, kami tetap konsisten menjaga habitat ikan, maupun lingkungan sekitar," ujar Agus.
Dalam kunjungan BRIN, katanya, mereka juga memantau progres pembuatan alat tangkap (bubu, fish traps, dan peralatan lainnya) yang diperlukan untuk mendukung kegiatan penelitian.
Selain itu, membangun berkoordinasi dengan tenaga teknis/nelayan setempat yang akan dilibatkan dalam penelitian ini, termasuk melakukan survei lokasi PLTA dan spillway di PLTA Poso yang rencananya akan dibangun.
"Mereka juga melakukan uji coba dan percobaan pemasangan kamera bawah air di Danau Poso, yang mana kamera ini nanti bertujuan memantau aktivitas ikan dan hewan bawah air lainnya," tuturnya.
Setelah uji coba, katanya, selanjutnya penelitian dimulai pada April dengan estimasi waktu selam dua pekan dalam sekali kunjungan.
"Mereka berkunjung dua bulan sekali dalam setahun ini, untuk melihat perkembangan peralatan yang akan di pasang pada titik-titik tertentu," ucapnya.
Ia menambahkan, Poso Energy merupakan perusahaan yang mengembangkan energi baru terbarukan dengan memanfaatkan potensi debit air di Sungai Poso menjadi energi listrik dengan metode pengelolaan ramah lingkungan, sebagaimana arahan Pemerintah Pusat yang mengedepankan energi hijau.
"Dari kegiatan industri ini, PLTA Poso telah menghasilkan daya listrik sebesar 515 MW. Inovasi ini murni hasil karya anak bangsa," demikian Agus.*
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama PT Poso Energy membangun kerja sama meneliti keanekaragaman hayati dan hidrologi sumberdaya air yang berada di danau serta sungai Poso untuk mengembangkan sains.
"Tim BRIN sudah berkunjung pada Kamis (9/2) melakukan survei untuk pemasangan alat-alat penelitian," kata Koordinator Divisi Lingkungan, Kehutanan dan CSR PT Poso Energy Agus Syamsi di Palu, Sabtu.
Ia menjelaskan, BRIN berencana memasang peralatan di sejumlah lokasi yakni bagian hulu sungai, danau dan bangunan fishway di PLTA Poso atau tempat jalur migrasi ikan Sungai Poso.
Ia menjelaskan, penelitian ini sebagai upaya mendukung efektivitas fishway untuk konservasi perairan darat yang berkelanjutan.
"PLTA Poso satu-satunya industri energi di Indonesia yang menyediakan jalur migrasi ikan. Dari kegiatan industri ini, kami tetap konsisten menjaga habitat ikan, maupun lingkungan sekitar," ujar Agus.
Dalam kunjungan BRIN, katanya, mereka juga memantau progres pembuatan alat tangkap (bubu, fish traps, dan peralatan lainnya) yang diperlukan untuk mendukung kegiatan penelitian.
Selain itu, membangun berkoordinasi dengan tenaga teknis/nelayan setempat yang akan dilibatkan dalam penelitian ini, termasuk melakukan survei lokasi PLTA dan spillway di PLTA Poso yang rencananya akan dibangun.
"Mereka juga melakukan uji coba dan percobaan pemasangan kamera bawah air di Danau Poso, yang mana kamera ini nanti bertujuan memantau aktivitas ikan dan hewan bawah air lainnya," tuturnya.
Setelah uji coba, katanya, selanjutnya penelitian dimulai pada April dengan estimasi waktu selam dua pekan dalam sekali kunjungan.
"Mereka berkunjung dua bulan sekali dalam setahun ini, untuk melihat perkembangan peralatan yang akan di pasang pada titik-titik tertentu," ucapnya.
Ia menambahkan, Poso Energy merupakan perusahaan yang mengembangkan energi baru terbarukan dengan memanfaatkan potensi debit air di Sungai Poso menjadi energi listrik dengan metode pengelolaan ramah lingkungan, sebagaimana arahan Pemerintah Pusat yang mengedepankan energi hijau.
"Dari kegiatan industri ini, PLTA Poso telah menghasilkan daya listrik sebesar 515 MW. Inovasi ini murni hasil karya anak bangsa," demikian Agus.*