Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, mendorong petani di daerah itu memperluas areal tanam padi demi mewujudkan swasembada pangan.
"Ini diikuti dengan pemberian benih padi kepada petani," kata Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi di Sigi, Selasa.
Samuel mengatakan Pemkab Sigi melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) memanfaatkan lahan potensial pertanian sebagai lahan pengembangan benih padi.
Selanjutnya, ujar dia, padi yang telah ditanam di lahan tersebut, ketika tiba musim panen akan dibudidaya lebih lanjut sebagai benih untuk diserahkan kepada petani.
"Hal ini sebagai bentuk upaya untuk mengurangi beban pengeluaran/pembiayaan oleh petani dalam kegiatan pengembangan padi," ujarnya.
Konsep ini, sebut dia, sudah diterapkan oleh Dinas TPHP Sigi di Desa Lawua, Kecamatan Kulawi Selatan yang bekerja sama dengan Balai Benih Pertanian (BPP) Pembantu.
"Hal ini akan terus dilakukan di setiap wilayah potensial, agar petani tidak terbebani dengan pembiayaan benih," ungkap.
Ia menambahkan upaya yang dilakukan oleh Pemkab Sigi sebagai bentuk meningkatkan produksi padi, untuk pemenuhan kebutuhan pangan lokal dan swasembada pangan nasional.
Dinas TPHP Sigi menyatakan produksi gabah kering pada pada Januari - November 2022 mencapai 84.147 ton.
Produksi ini meningkat bila dibandingkan dengan produksi gabah kering padi tahun 2021 sebesar 83.143 ton," kata Kepala Dinas TPHP Rahmad Iqbal Nurkhalis.
Rahmad mengatakan produksi gabah kering padi 84.147 ton bila dikonversi ke beras maka menghasilkan 58.000 ton beras. Dengan demikian, kata dia, stok beras yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan masyarakat atas beras, bahkan melebihi atau surplus kurang lebih 25.000 ton lebih per tahun 2022.
Hal itu karena, akui dia, berdasarkan catatan Dinas TPHP Sigi bahwa kebutuhan masyarakat Sigi terhadap beras per tahun mencapai 29.000 ton. Sementara stok beras yang tersedia mencapai 58.000 ton lebih.
"Ini diikuti dengan pemberian benih padi kepada petani," kata Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi di Sigi, Selasa.
Samuel mengatakan Pemkab Sigi melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) memanfaatkan lahan potensial pertanian sebagai lahan pengembangan benih padi.
Selanjutnya, ujar dia, padi yang telah ditanam di lahan tersebut, ketika tiba musim panen akan dibudidaya lebih lanjut sebagai benih untuk diserahkan kepada petani.
"Hal ini sebagai bentuk upaya untuk mengurangi beban pengeluaran/pembiayaan oleh petani dalam kegiatan pengembangan padi," ujarnya.
Konsep ini, sebut dia, sudah diterapkan oleh Dinas TPHP Sigi di Desa Lawua, Kecamatan Kulawi Selatan yang bekerja sama dengan Balai Benih Pertanian (BPP) Pembantu.
"Hal ini akan terus dilakukan di setiap wilayah potensial, agar petani tidak terbebani dengan pembiayaan benih," ungkap.
Ia menambahkan upaya yang dilakukan oleh Pemkab Sigi sebagai bentuk meningkatkan produksi padi, untuk pemenuhan kebutuhan pangan lokal dan swasembada pangan nasional.
Dinas TPHP Sigi menyatakan produksi gabah kering pada pada Januari - November 2022 mencapai 84.147 ton.
Produksi ini meningkat bila dibandingkan dengan produksi gabah kering padi tahun 2021 sebesar 83.143 ton," kata Kepala Dinas TPHP Rahmad Iqbal Nurkhalis.
Rahmad mengatakan produksi gabah kering padi 84.147 ton bila dikonversi ke beras maka menghasilkan 58.000 ton beras. Dengan demikian, kata dia, stok beras yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan masyarakat atas beras, bahkan melebihi atau surplus kurang lebih 25.000 ton lebih per tahun 2022.
Hal itu karena, akui dia, berdasarkan catatan Dinas TPHP Sigi bahwa kebutuhan masyarakat Sigi terhadap beras per tahun mencapai 29.000 ton. Sementara stok beras yang tersedia mencapai 58.000 ton lebih.