Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah bersama Komisariat Daerah Alkhairaat Sigi meluncurkan sistem informasi manajemen pendidikan bertajuk "Sami'na" untuk mempermudah masyarakat, tenaga pendidik, dan peserta didik mengakses informasi pendidikan.
"Adanya sistem informasi ini sebagai bentuk upaya pemenuhan akses bagi masyarakat untuk memperoleh informasi pendidikan," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan di Sigi, Sabtu.
Peluncuran "Sami'na" dilakukan Bupati Sigi Mohamad Irwan bersama Komisariat Daerah Alkhairaat dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sigi, serta forkompimda setempat berlangsung di Pondok Pesantren Madinatul Ilmi di Dolo, Kabupaten Sigi.
Sistem informasi pendidikan ini, kata dia, akan memuat gambaran tentang kondisi pendidikan di Kabupaten Sigi, termasuk kondisi pendidikan Alkhairaat, meliputi madrasah ibtidaiah, madrasah sanawiah, dan madrasah aliah.
Di samping itu, sistem informasi ini juga memuat mengenai kurikulum, manajemen pendidikan, serta ketersediaan dukungan sarpras dan tenaga pendidik, serta tenaga kependidikan.
"Sehingga masyarakat dari Sulawesi Tengah maupun dari luar Sulawesi Tengah dapat mengetahui secara saksama keunggulan pendidikan di Sigi," ungkapnya.
Mohamad Irwan mengatakan pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas pemerintah dalam penyelenggaraan pembangunan sehingga kendala-kendala terkait dengan penyelenggaraan pendidikan harus segera diintervensi untuk mengatasinya.
"Adanya sistem informasi ini bagaimana para pengambil keputusan pada bidang pendidikan, dapat dengan mudah mencari informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan pendidikan," ungkapnya.
Pada 2018-2022 sebanyak 262 generasi muda Sigi mendapat bantuan biaya pendidikan untuk tingkat strata satu (S1), dengan nilai alokasi bantuan sebesar Rp6 miliar lebih.
Data Pemkab Sigi menyebutkan di antara 262 mahasiswa yang mendapat bantuan tersebut ada yang lulus menjadi dokter.
Irwan mengatakan beasiswa tersebut melekat di Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Pemkab Sigi.
Pemkab Sigi juga mengalokasikan bantuan biaya pendidikan dan pemondokan. Pada 2017-2020 bantuan biaya pendidikan tersebut telah diberikan kepada 16 orang dengan nilai bantuan mencapai Rp500 juta lebih.
"Adanya sistem informasi ini sebagai bentuk upaya pemenuhan akses bagi masyarakat untuk memperoleh informasi pendidikan," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan di Sigi, Sabtu.
Peluncuran "Sami'na" dilakukan Bupati Sigi Mohamad Irwan bersama Komisariat Daerah Alkhairaat dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sigi, serta forkompimda setempat berlangsung di Pondok Pesantren Madinatul Ilmi di Dolo, Kabupaten Sigi.
Sistem informasi pendidikan ini, kata dia, akan memuat gambaran tentang kondisi pendidikan di Kabupaten Sigi, termasuk kondisi pendidikan Alkhairaat, meliputi madrasah ibtidaiah, madrasah sanawiah, dan madrasah aliah.
Di samping itu, sistem informasi ini juga memuat mengenai kurikulum, manajemen pendidikan, serta ketersediaan dukungan sarpras dan tenaga pendidik, serta tenaga kependidikan.
"Sehingga masyarakat dari Sulawesi Tengah maupun dari luar Sulawesi Tengah dapat mengetahui secara saksama keunggulan pendidikan di Sigi," ungkapnya.
Mohamad Irwan mengatakan pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas pemerintah dalam penyelenggaraan pembangunan sehingga kendala-kendala terkait dengan penyelenggaraan pendidikan harus segera diintervensi untuk mengatasinya.
"Adanya sistem informasi ini bagaimana para pengambil keputusan pada bidang pendidikan, dapat dengan mudah mencari informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan pendidikan," ungkapnya.
Pada 2018-2022 sebanyak 262 generasi muda Sigi mendapat bantuan biaya pendidikan untuk tingkat strata satu (S1), dengan nilai alokasi bantuan sebesar Rp6 miliar lebih.
Data Pemkab Sigi menyebutkan di antara 262 mahasiswa yang mendapat bantuan tersebut ada yang lulus menjadi dokter.
Irwan mengatakan beasiswa tersebut melekat di Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Pemkab Sigi.
Pemkab Sigi juga mengalokasikan bantuan biaya pendidikan dan pemondokan. Pada 2017-2020 bantuan biaya pendidikan tersebut telah diberikan kepada 16 orang dengan nilai bantuan mencapai Rp500 juta lebih.