Palu (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga mulai memperluas transaksi pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar subsidi melalui program subsidi tepat di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) setelah sebelumnya Kota Palu diterapkan pada tahap awal.

"Subsidi tepat khususnya pembelian Solar di ibu kota Sulteng sudah diterapkan sejak 9 Januari 2023. Melihat perkembangan yang telah berjalan efektif, maka penerapan di daerah ini lebih diperluas mulai hari ini 21 Februari," kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw dihubungi dari Palu, Selasa.

Ia menjelaskan, perluasan transaksi menggunakan kode batang atau sistem digital secara serentak di Sulteng di mulai hari ini, dan program ini dinilai efektif mengurai antrean di SPBU.

Lewat program ini, telah menjawab keresahan masyarakat terhadap penyaluran Solar yang tidak tepat sasaran, dari sistem ini akan menyeleksi siapa berhak dan tidak berhak mendapatkan produk bersubsidi.

"Perluasan subsidi tepat juga berkat izin Pemerintah Daerah setempat yang sejak awal sudah berkolaborasi dengan Pertamina," ujarnya.

Ia memaparkan, pendaftaran subsidi tepat menggunakan Quick Response Code (QR Code) dapat diakses melalui kanal resmi website subsiditepat.mypertamina.id, aplikasi MyPertamina, dan atau datang ke SPBU terdekat untuk membantu melayani proses registrasi.

Program yang dilaksanakan berdasarkan SK Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Nomor 4/2020 perihal ketentuan kendaraan yang boleh mengisi solar subsidi, telah dilaksanakan di sebagian besar kabupaten/kota di Indonesia dengan pelaksanaan secara bertahap terintegrasi.

"Kami mengimbau warga mengecek informasi pendaftaran melalui kanal resmi Pertamina dan dapat berkonsultasi melalui call center 135, serta tidak mudah percaya dengan informasi hoaks,” ucapnya.

Ia menambahkan, sejak perdana diterapkan program ini di Kota Palu, peningkatan penyaluran BBM Industri naik signifikan dibandingkan dengan periode Januari 2022 hanya sekitar 236 kilo liter, kemudian meningkat hampir 50 persen di bulan Januari 2023 menjadi 515 kilo liter.

"Jumlah kendaraan pemilik QR Code se-Sulawesi Tengah per tanggal 16 Februari 2023 berjumlah 13.555 kendaraan, terdiri dari 8.027 kendaraan mesin diesel (solar) dan 5.538 kendaraan mesin bensin (pertalite)," demikian Fahrougi.


Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024