Jakarta (ANTARA) - Setelah sukses pada tahap pengujian di musim dingin, perusahaan teknologi asal China, Xiaomi dipastikan akan segera memproduksi secara massal kendaraan mereka pada paruh pertama tahun 2024.
"Xiaomi Auto telah membuat kemajuan lebih besar dari yang diharapkan. Baru-baru ini, tes musim dingin telah selesai dan kami berharap untuk memproduksi secara massal pada paruh pertama tahun berikutnya," kata Ketua dan CEO Xiaomi, Lei Jun seperti disiarkan oleh Paindaily, Rabu.
Pada pengembangan ini, Xiaomi tidak tanggung-tanggung untuk urusan pembiayaan. Mereka dikabarkan telah menggelontorkan dana lebih dari 433 juta dolar AS atau setara dengan Rp6.6 triliun untuk kepentingan pengembangan mobil mereka.
Lei menyatakan bahwa perusahaannya juga telah melakukan upaya besar dalam chip yang dikembangkan sendiri seperti AI, pencitraan, robot humanoid bionik, manufaktur cerdas dan bidang lainnya dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam pandangannya, robot humanoid bionik adalah sistem dinamis yang kompleks, yang terkait erat dengan bidang teknis yang muncul seperti mengemudi otomatis, dan perkembangannya akan menjadi kunci untuk pengembangan sosial dan ekonomi dan kompetisi ilmiah dan teknologi internasional.
Saat ini, China telah mengeluarkan sejumlah standar nasional untuk keamanan data terkait mobil, yang masih tidak dapat mencakup seluruh bidang.
Untuk alasan ini, Lei menyarankan untuk mempercepat perumusan standar keamanan data di sekitar mobil dan siklus hidup data sambil membangun mekanisme berbagi data mobil, sehingga data di antara perusahaan mobil dapat diedarkan dengan lebih baik.
"Xiaomi Auto telah membuat kemajuan lebih besar dari yang diharapkan. Baru-baru ini, tes musim dingin telah selesai dan kami berharap untuk memproduksi secara massal pada paruh pertama tahun berikutnya," kata Ketua dan CEO Xiaomi, Lei Jun seperti disiarkan oleh Paindaily, Rabu.
Pada pengembangan ini, Xiaomi tidak tanggung-tanggung untuk urusan pembiayaan. Mereka dikabarkan telah menggelontorkan dana lebih dari 433 juta dolar AS atau setara dengan Rp6.6 triliun untuk kepentingan pengembangan mobil mereka.
Lei menyatakan bahwa perusahaannya juga telah melakukan upaya besar dalam chip yang dikembangkan sendiri seperti AI, pencitraan, robot humanoid bionik, manufaktur cerdas dan bidang lainnya dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam pandangannya, robot humanoid bionik adalah sistem dinamis yang kompleks, yang terkait erat dengan bidang teknis yang muncul seperti mengemudi otomatis, dan perkembangannya akan menjadi kunci untuk pengembangan sosial dan ekonomi dan kompetisi ilmiah dan teknologi internasional.
Saat ini, China telah mengeluarkan sejumlah standar nasional untuk keamanan data terkait mobil, yang masih tidak dapat mencakup seluruh bidang.
Untuk alasan ini, Lei menyarankan untuk mempercepat perumusan standar keamanan data di sekitar mobil dan siklus hidup data sambil membangun mekanisme berbagi data mobil, sehingga data di antara perusahaan mobil dapat diedarkan dengan lebih baik.