Jakarta (ANTARA) - Dalam Laporan Pendapatan Kuartal 4 2022 Februari lalu, Facebook mengumumkan bahwa mereka telah mencapai tonggak sejarah penting dengan memiliki 2 miliar pengguna aktif harian di seluruh dunia.

Di Indonesia, jumlah grup yang aktif di Facebook telah bertumbuh dari 7,5 juta grup di tahun 2020 menjadi 10,5 juta grup saat ini.


Salah satu inovasi utama yang membuat Facebook terus berkembang adalah penemuan yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan platform itu untuk merekomendasikan konten yang sangat relevan bagi para penggunanya. Dalam Facebook, kecerdasan buatan (AI) mampu merekomendasikan semua jenis konten, termasuk Reel, foto, teks, grup dan video berdurasi pendek dan panjang.

"Telah terjadi pergeseran dalam beberapa tahun terakhir, di mana orang-orang lebih banyak datang ke Facebook untuk mendapatkan hiburan dan menemukan sesuatu yang baru. Alasan-alasan baru inilah yang menjadi alasan mengapa kami berinvestasi dalam penemuan yang didukung oleh AI," ujar Kepala Facebook di Meta Tom Ellison dalam rilis pers yang diterima, Selasa.

Facebook menggunakan AI untuk mengidentifikasi kreator yang menarik minat pengguna dan meningkatkan cara merekomendasikan Reel dan konten lain dari kreator di laman Feed pengguna. Facebook juga memperkenalkan beberapa fitur untuk memudahkan pengguna menemukan kreator yang relevan dengan minat mereka.

Fokus Facebook terhadap kreator mendorong mereka untuk berinvestasi besar-besaran dalam berbagai hal, seperti menciptakan alat bantu bagi kreator, menyederhanakan pengalaman Facebook bagi kreator, meluncurkan lebih banyak format untuk ekspresi kreatif, menyediakan alat bantu untuk membantu mengembangkan dan mengelola penggemar komunitas, serta memperluas cara-cara untuk mendapatkan penghasilan sebagai kreator di Facebook.

Ellison mengatakan para kreator memiliki banyak pilihan saat ini. Meskipun Facebook tidak selalu menjadi platform utama para kreator, Facebook merupakan aplikasi yang penting bagi para kreator untuk melanjutkan perjalanan mereka.

"(Facebook) menawarkan kesempatan untuk menjangkau audiens global yang luas, untuk terhubung secara aman dan lebih dalam dengan komunitas mereka, serta untuk mengakses salah satu penawaran monetisasi yang paling efektif dibandingkan dengan aplikasi kreator lainnya," kata dia.

Di Indonesia, Facebook memainkan peran penting untuk membangun perjalanan kewirausahaan di kalangan milenial dan dewasa muda.

Pembicaraan seputar bisnis fesyen di kalangan pengusaha muda Indonesia tergolong tinggi, misalnya perbincangan seputar bisnis baju kurung meningkat hingga 195 persen dan bisnis baju gamis meraih capaian positif di Facebook.

Facebook juga merupakan platform yang menghubungkan orang dengan makanan yang mereka sukai dan ingin mereka bagikan. Makanan seperti durian telah mendapat banyak perhatian dari komunitas di Meta dan percakapan seputar buah itu meningkat 11.000 persen tahun lalu.

Facebook juga membantu kreator untuk menjangkau audiens yang lebih beragam di Indonesia. Baru-baru ini, Facebook meluncurkan Mode Profesional untuk Profil, sebuah pengalaman profil yang disederhanakan bagi para kreator untuk mengakses peluang monetisasi dan alat profesional.

Facebook turut mengaktifkan fitur cross-sharing, lintas platform, antara Facebook dan Instagram yang memungkinkan para kreator untuk meningkatkan jumlah penonton mereka hingga 30 persen hanya dengan membagikan Reel mereka ke Facebook.

Pimpinan Meta di Indonesia Peter Lydian mengatakan selama bertahun-tahun Facebook telah membangun salah satu penawaran monetisasi yang paling kuat dari semua aplikasi kreator sehingga para kreator dapat menghasilkan uang dengan cara yang paling masuk akal bagi mereka.

"Tahun ini, kami fokus untuk mengadaptasi dan meningkatkan fitur-fitur ini untuk video berdurasi pendek. Kami telah mulai menguji coba iklan kami di Facebook Reel di Indonesia untuk membantu lebih banyak kreator mendapatkan pendapatan iklan untuk Reel mereka," ucap Peter.

 

Pewarta : Fathur Rochman
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024