Ankara (ANTARA) - Jepang pada Selasa mengenalkan kebijakan pertama penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam sektor pertahanan, menurut kantor berita Kyodo.
Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan pihaknya berupaya merespon perubahan dalam operasi pertahanan yang didorong oleh perkembangan teknologi.
Berdasarkan kebijakan baru ini, penggunaan AI juga akan meningkatkan kecepatan operasi tempur, mengurangi kesalahan manusia, dan memajukan penghematan tenaga kerja melalui otomatisasi.
“Kami akan memperdalam kerja sama dengan sektor swasta dan lembaga asing terkait dengan secara proaktif menyampaikan pandangan Kementerian Pertahanan,” kata Menteri Pertahanan Minoru Kihara.
Namun, kebijakan itu menyebutkan ada keterbatasan pada AI, terutama dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, karena AI belajar dari data masa lalu.
Kebijakan tersebut mencatat bahwa kekhawatiran mengenai kredibilitas dan penyalahgunaan juga masih ada.
Kihara mengatakan kepada wartawan bahwa Jepang dapat beradaptasi dengan “bentuk pertempuran baru” yang menggunakan AI dan teknologi siber, yang telah menjadi tantangan dalam membangun kemampuan pertahanan negara.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Indonesia-AS sepakati optimalisasi AI untuk pembangunan berkelanjutan
Rabu, 13 November 2024 14:23 Wib
Menangkal praktik judi "online" lewat pemanfaatan teknologi
Senin, 8 Juli 2024 10:22 Wib
MGID dan Memorable rilis solusi AI baru untuk prediksi kinerja iklan
Senin, 1 Juli 2024 9:56 Wib
Sekjen PBB: AI tidak boleh berpihak pada peningkatan kesenjangan
Kamis, 13 Juni 2024 9:49 Wib
STT GDC siap gunakan AI pada fasilitas data center di Asia Tenggara
Rabu, 12 Juni 2024 9:27 Wib
Paus Fransiskus gabung pemimpin G7 bahas pemanfaatan kecerdasan buatan
Rabu, 12 Juni 2024 9:19 Wib
Korsel gelontorkan Rp8,4 T kembangkan AI dalam kehidupan sehari-hari
Kamis, 4 April 2024 10:45 Wib
Dorong ekonomi basis AI, Microsoft rilis AI Founders Club di Indonesia
Kamis, 7 Maret 2024 11:21 Wib