Tolitoli (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolitoli, Sulawesi Tengah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengajukan bantuan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanganan abrasi pantai dan sungai di daerah itu.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tolitoli Abdullah Haruna di Baolan, Jumat, mengatakan pihaknya sudah mengajukan penanganan abrasi pantai dan sungai pada 14 titik di Kabupaten Tolitoli.
"Sebanyak 14 titik abrasi ini terjadi di tujuh desa yakni Desa Soni, Ogotua, Malulu, Bajugan, Salumpaga, Lakatan, hingga bantaran sungai Tuweley," kata Abdullah.
Ia mengemukakan, penanganan abrasi itu tidak semuanya ditangani menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.
"Anggaran yang tersedia di tingkat kabupaten melalui APBD tidak mencukupi untuk menangani masalah abrasi secara menyeluruh, sehingga kami mengajukan bantuan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," ucapnya.
Ia menuturkan, sebanyak 14 titik abrasi tersebut merupakan kawasan dengan kategori rawan terhadap gelombang pasang saat angin kencang terjadi di daerah itu.
"Harapannya dengan adanya dukungan dari BNPB, wilayah di Tolitoli yang terancam abrasi pantai ini bisa segera mendapatkan penanganan yang lebih optimal, sehingga mengurangi dampak kerusakan dan memastikan kelangsungan hidup masyarakat setempat tetap aman," sebutnya.
Menurut dia, salah satu alasan pengajuan bantuan ke pemerintah pusat untuk menangani abrasi itu disebabkan terbatasnya anggaran di Kabupaten Tolitoli.
"Keterbatasan anggaran yang dimiliki melalui APBD menyebabkan penanganan abrasi pantai dan sungai itu diajukan ke BNPB," ujarnya.
Abdullah menjelaskan terjadinya abrasi di Kabupaten Tolitoli bisa merusak lingkungan dan ekosistem pesisir.
"Tentunya abrasi ini dapat mengganggu aktifitas ekonomi masyarakat setempat dan mempersulit pencarian pendapatan masyarakat yang bekerja sepanjang pantai tersebut, " tuturnya.