Tolitoli (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolitoli, Sulawesi Tengah memastikan pemenuhan kebutuhan bahan pokok dan ketersediaan gas elpiji 3 kilogram di daerah itu menjelang Ramadhan 2025 di kabupaten tersebut.
Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Tolitoli Muker di Kelurahan Nalu, Jumat, mengatakan pihaknya bersama unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) daerah itu melaksanakan pengawasan dan penertiban penjualan BBM bersubsidi, elpiji tiga kilogram dan ketersediaan kebutuhan bahan pokok (bapok) sembako menjelang Ramadhan 2025.
"Jadi pengawasan ini untuk memastikan semua kebutuhan bahan pokok dan elpiji 3 kilogram tersedia selama bulan Ramadhan di Kabupaten Tolitoli," kata Muker.
Ia mengemukakan terdapat dua tim yang melakukan pengawasan dan peninjauan tersebut, yakni tim satu dipimpin Kasat Reskrim Polres Tolitoli dan tim dua dipimpin oleh Kepala Kejaksaan Negeri Tolitoli.
"Lokasi pemantauan itu terdiri dari pasar-pasar tradisional, pusat perbelanjaan, toko, swalayan serta agen dan distributor elpiji 3 kilogram di Kelurahan Tambun, Kecamatan Baolan," ucapnya.
Berdasarkan hasil pemantauan dan peninjauan, untuk bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula dan telur ayam tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
"Hanya beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan selama minggu ini, yakni cabai merah, bawang merah dan bumbu dapur lainnya," sebutnya.
Ia berharap agar harga kebutuhan bahan pokok menjelang Ramadhan dalam kondisi stabil dan terjangkau oleh seluruh masyarakat sesuai dengan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto.
"Memang ada temuan bahan makanan yang sudah tidak layak edar di beberapa swalayan sehingga ini akan kami tindaklanjuti dengan memberikan teguran kepada pemilik toko agar tidak menjual bahan makanan yang sudah tidak layak konsumsi," ujarnya.
Muker menjelaskan melalui pemantauan dan pengawasan ini dapat memberikan edukasi kepada distributor yang menyediakan bahan pokok agar dapat lebih aktif mengawasi barang dagangannya, sehingga mutu dan kualitasnya terjamin.
"Langkah lain untuk menekan terjadinya lonjakan harga bahan pokok di pasar tradisional dan toko maupun swalayan maka pemerintah daerah rutin bersama unsur Forkopimda memantau harga dan ketersedian bahan pokok agar tidak terjadi Inflasi di Tolitoli, " katanya.