Pemda Morowali upaya hentikan praktik bom ikan lewat edukasi

id Pemkab Morowali ,Morowali ,Hentikan penggunaan bom ikan,Sulawesi Tengah

Pemda Morowali upaya hentikan praktik bom ikan lewat edukasi

Bupati Morowali Iksan Baharudin Rauf. (ANTARA/HO-Dokumentasi Pemda Morowali)

Morowali, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, berupaya menghentikan praktik penggunaan bom dalam menangkap ikan melalui pendekatan edukasi dan program perikanan berkelanjutan.

Bupati Morowali Iksan Baharudin Rauf di Morowali, Jumat, mengatakan pemerintah daerah tengah merancang solusi untuk menghentikan praktik penggunaan bom ikan dengan pendekatan edukasi dan juga program perikanan berkelanjutan serta ramah lingkungan.

"Bagaimana cara menghentikan orang menangkap ikan dengan bom? Kita tangkap? tidak mungkin. Memang melanggar undang-undang tapi kalau kita hentikan tanpa solusi, bagaimana nasib mereka nanti? Maka dari itu, kami fokus pada edukasi,” katanya.

Menurut dia, penggunaan bom ikan tidak hanya merusak ekosistem laut tetapi juga mengancam keberlanjutan sumber daya perikanan.

Karena itu, kata dia, pemerintah daerah akan berupaya memberikan pemahaman dan menggencarkan edukasi kepada nelayan mengenai dampak negatif dari praktik tersebut.

Ia mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan keramba sebagai alternatif. Hal ini, katanya, juga sebagai upaya membuka lapangan kerja baru agar nelayan tetap bisa melaut tanpa merusak lingkungan.

Menurut dia, pemerintah daerah telah menyediakan keramba sebagai metode budidaya ikan yang lebih ramah lingkungan.

"Keramba ini sudah sesuai prosedur. Cukup diisi bibit, diberi makan, dan dikelola dengan baik. Bahkan jika tidak diberi makan selama satu minggu, ikan masih bisa bertahan hidup di laut, jadi risikonya lebih kecil,” katanya.

Oleh karena itu, Bupati mengaku optimistis pendekatan ini dapat mengubah pola pikir masyarakat sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka.

Ia juga percaya bahwa dengan kerja sama semua pihak, permasalahan perikanan di Morowali dapat diatasi.