Waspadai gelombang tinggi di Banggai pada musim mudik lebaran

id Peringatan cuaca, BMKG, hidrometeorologi, nur alim, gelombang tinggi, banggi, sulteng

Waspadai gelombang tinggi di Banggai pada musim mudik lebaran

Arsip - Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis-Aljufri Palu Nur Alim memberikan keterangan terkait prakiraan cuaca di Sulawesi Tengah. (ANTARA/Moh Ridwan)

Kota Palu (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan masyarakat perlu mewaspadai ancaman gelombang tinggi di perairan Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan dan Banggai Laut, Sulawesi Tengah pada momen musim mudik hingga masa libur lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah Tahun 2025.

"Pemilik jasa transportasi laut perlu memperhatikan imbauan BMKG sebelum berlayar, guna untuk keselamatan pelayaran," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis- Aljufri Palu Nur Alim di Kota Palu, Sabtu.

Menurut analisis BMKG, tinggi gelombang di perairan Banggai, Banggai Kepulauan hingga Banggai Laut rata-rata 1,5 meter terutama pada sore hingga malam hari.

Hal itu dipicu hembusan angin cukup kencang dari arah Laut Filipina yang mengarah ke perairan Sulawesi Tengah.

"Nelayan juga perlu memperhatikan kondisi cuaca. Bila kondisi cuaca buruk, sebaiknya tidak turun melaut," ujarnya.

Ia juga mengingatkan pengelola wisata bahari sebaiknya menyiagakan petugas di lokasi wisata, guna mengantisipasi kondisi membahayakan keselamatan jiwa.

"Biasanya di momen libur hari raya masyarakat berwisata di pantai dan mobilitas transportasi laut juga tinggi, maka kondisi ini sebaiknya diantisipasi sedini mungkin guna menghindari kecelakaan pelayaran maupun insiden lainnya yang membahayakan keselamatan manusia," tutur Alim.

Ia menjelaskan kondisi cuaca secara umum saat libur lebaran cenderung baik, hanya disertai mendung dan gerimis ringan di beberapa wilayah.

Namun, kawasan pesisir Banggai dan sekitarnya perlu diwaspadai mengingat potensi gelombang pasang yang dapat membahayakan aktivitas wisata pantai dan pelayaran.

BMKG mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk selalu memantau informasi cuaca terkini sebelum melakukan perjalanan, terutama bagi pengguna transportasi laut.

"Keselamatan harus menjadi prioritas utama untuk menghindari risiko akibat kondisi cuaca yang tidak menentu," kata dia.