Poduksi beras Sulteng lima bulan terakhir 208.851 ton

id Beras, padi, produksi beras, tph, pemprov sulteng, Nelson Metubun, gabah, pangan,Petani

Poduksi beras Sulteng lima bulan terakhir 208.851 ton

Dik- Seorang petani di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah sedang menjemur gabah hasil panen sebelum digiling menjadi beras, Sabtu (11/3/2023). (ANTARA/Moh Ridwan)

Palu (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulawesi Tengah mencatat produksi komoditas beras oleh petani setempat di provinsi itu selama Januari-Mei 2025 atau lima bulan terakhir sebanyak 208.851 ton.

"Produksi ini sangat signifikan pada wilayah-wilayah sentra beras, sekaligus menopang ketahanan pangan daerah," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Tengah Nelson Metubun di Palu, Rabu.

Ia menjelaskan, jumlah produksi itu sangat positif karena mampu memenuhi kebutuhan konsumsi daerah per tahun dengan rata-rata 133.658 ton, dari produksi tersebut tercatat surplus beras 75.195 ton.

Yang mana, target produksi padi Sulawesi Tengah tahun 2025 sebanyak 962 ribu ton dengan target luas tanam 251.828 hektare.

"Produksi gabah kering giling (GKG) milik petani sejak lima bulan terakhir 357.640 ton, kemudian dikonversi menjadi beras sebanyak 208.851 ton," ujarnya.

Ia yakin tujuh bulan ke depan Sulawesi Tengah mampu memproduksi gabah sesuai target yang ditetapkan, karena produksi awal sudah memberikan dampak yang sangat signifikan.

Menurut data produksi bulan yakni produksi beras bulan Januari sebanyak 26.898 ton, kemudian Februari 44.936 ton, Maret 33.033 ton, April 47.847 ton, dan Mei 56.138 ton.

"Gabah hasil panen petani langsung diserap Bulog guna mempercepat swasembada pangan dengan target 3 juta ton beras secara nasional pada Mei 2025," ucap Nelson.

Ia menambahkan bila petani tetap konsistensi dalam menjaga produksi, tidak menutup kemungkinan angka surplus beras tahun ini dapat meningkat pesat, yang mana surplus beras 2024 berada di angka 137.500 ton dari jumlah produksi 449.675 ton.

"Kami konsisten memberikan perhatian kepada petani supaya mereka lebih produktif, salah satunya dengan menambah kuota pupuk bersubsidi yakni pupuk jenis urea sebanyak 65.678 ton, NPK Phonska 63.904 ton dan NPK Formula Khusus 16.708 ton serta pupuk organik 778 ton," kata dia menuturkan.