Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengingatkan perusahaan tambang di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara, untuk menyalurkan dana tanggung jawab sosial (CSR).
“Saya harap teman-teman bisa mengambil peran dalam program-program BERANI lewat CSR dan Community Development perusahaan,” kata Gubernur Sulteng Anwar Hafid di Palu, Kamis.
CSR yang dimaksud, misalnya dengan pemberian beasiswa pendidikan tinggi bagi anak-anak Sulteng yang cerdas, hingga selesai di negeri Tiongkok yang kini menjadi episentrum pengembangan sains dan teknologi.
Dia juga menantang perusahaan agar membangun rumah sakit bertaraf internasional supaya masyarakat Sulteng tidak perlu berobat hingga ke luar daerah maupun ke luar negeri.
Pembangunan dua sektor vital itu lanjut dia, merupakan tanggungjawab moral perusahaan untuk mensejahterakan masyarakat atas sumber daya alam yang sudah diambilnya.
Di samping itu dengan memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing, maka Sulteng sedikit demi sedikit akan melepas ketergantungan dari sektor tambang di masa mendatang.
“Walau habis nikel kami, tapi bapak-bapak sudah mewariskan SDM kepada kami,” ujarnya.
Menurut dia, Sulteng dikenal dunia sebagai pemilik cadangan nikel terbesar dan sejumlah kekayaan mineral tambang lainnya. Namun dibalik semua ini, kemiskinan masih berada di atas 11 persen.