Palu (ANTARA) - Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 100 KWh dan ESS 250 KWh segera dibangun di Pulau Bakalan Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) , Sulawesi Tengah.
Pembangkit listrik ini akan menggantikan pembangkit listrik bertenaga diesel yang selama ini digunakan masyarakat di pulau tersebut.
"Proyek kelistrikan ini merupakan hibah dari Pemerintah Korea Selatan melalui perusahaan encored dan ELT Energy, akhir April atau awal Mei mereka akan segera turun kelapangan untuk meninjau lokasi desa tempat pembangkit listrik tenaga surya akan di bangun," kata M Ridha Saleh, tim ahli anggota Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional di Palu, Jumat.
Ia mengemukakan, Perwakilan Pemerintah Korea datang sekaligus menandatangani kesepakatan bersama hibah, termasuk penetapan waktu pelaksanaan proyek.
Ia menjelaskan, rencana pembangunan pembangkit listrik tersebut merupakan tindak lanjut dari Gubernur Sulteng sebelumnya Rusdy Mastura dan tahun ini baru akan terealisasi.
"Kami sudah bertemu dengan Bupati Banggai Kepulauan Rusly Maudady untuk menyampaikan hal ini, bahkan mereka juga sudah bicara langsung dengan kontak dari pemerintah Korea," ucapnya.
Kata dia, Pemkab Banggai Kepulauan senang mendengar rencana pembangunan PLTS ini karena Pulau Bakalan sangat membutuhkan energi listrik, apalagi listrik dihasilkan ramah lingkungan.
"Tim sudah berkomunikasi dengan Kepala Desa Bakalan Jufri Lanasi. Dari hasil diskusi kami tadi dengan bupati tidak ada masalah lagi dengan kesiapan di daerah," turut Ridha yang juga mantan Tenaga Ahli Gubernur Sulawesi Tengah pada masa kepemimpinan Rusdy Mastura.
Ia menambahkan, dari pertemuan dengan Bupati Banggai Kepulauan, pemkab setempat segera melaporkan rencana pembangunan PLTS tersebut kepada Gubernur Sulawesi Tengah.
"Kami berharap hadirnya PLTS nanti, dapat meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat di Pulau Bakalan," kata dia.