Tolitoli ajak semua OPD dan masyarakat turunkan angka stunting

id Kabupaten Tolitoli,Sulawesi Tengah,Pemkab Tolitoli,Stunting,Wakil Bupati Tolitoli

Tolitoli ajak semua OPD dan masyarakat turunkan angka stunting

Wakil Bupati Tolitoli Muhammad Besar Bantilan (tengah) saat memimpin rapat bersama pimpinan OPD di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. ANTARA/HO-Pemkab Tolitoli

Tolitoli (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah mengajak semua organisasi perangat daerah (OPD) dan masyarakat untuk bersama-sama menurunkan angka stunting di daerah itu.

Wakil Bupati Tolitoli Muhammad Besar Bantilan mengatakan pentingnya sinergi semua stakehholder termasuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) setempat dalam penanganan stunting di Kabupaten Tolitoli.

"Tentunya ada langkah-langkah guna mendukung percepatan penurunan stunting dengan berkolaborasi bersama BKKBN," kata Besar Bantilan melalui keterangan yang diterima di Tolitoli, Sabtu.

Ia mengemukakan perubahan pola perilaku dan pendampingan intensif terhadap keluarga juga menjadi salah satu fokus pemerintah daerah.

"Tahun ini TPPS Tolitoli akan mengimplementasikan sejumlah program dari BKKBN yakni Genting, Tamasya, Sebaya, Kerabat, Gati, dan Gempita, yang semuanya bentuk kolaborasi lintas sektor dalam menangani stunting," ucapnya.

Ia menuturkan saat ini upaya penanganan stunting di Tolitoli berhasil meraih penghargaan dari pemerintah pusat.

"Ke depan semua upaya berkelanjutan tetap diperlukan guna menurunkan angka stunting hingga mencapai rata-rata nasional," sebutnya.

Menurut dia, pemerintah daerah dan stakeholder lainnya terus senantiasa bersinergi baik dari desa, kelurahan, kecamatan hingga organisasi perangkat daerah teknis terkait.

"Komitmen kami bisa mengentaskan stunting yang saat ini masih berada di kisaran 700 anak, sehingga sinergi dan kolaborasi dari semua elemen masyarakat sangat dibutuhkan," katanya.

Besar berharap masyarakat yang memiliki anak usia balita dapat melakukan pencegahan stunting sejak kehamilan hingga anaknya berusia dua tahun.

Kata dia, kerja sama yang solid dan kesadaran kolektif, pemerintah daerah optimistis angka stunting dapat terus ditekan demi mewujudkan generasi masa depan yang sehat dan berkualitas.

"Kalau bisa para ibu ini rutin membawa anaknya ke posyandu sehingga tumbuh kembang anaknya dapat terus dipantau secara berkelanjutan," ujarnya.

Berdasarkan hasil pengukuran status gizi balita pada bulan Nopember 2024 di Kabupaten Tolitoli melalui aplikasi e-PPGBM dari jumlah balita sebesar 13.391 balita ditemukan prevalensi angka stunting pendek dan sangat pendek pada balita sebesar 743 balita atau 6,6 persen.

Wilayah kasus stunting terbanyak di Kecamatan Ogodeide yaitu sebanyak 110 balita atau 18 persen, Basidondo sebanyak 106 balita atau 16,3 persen, Dampal Selatan 108 balita atau 9,2 persen, dan Lampasio 83 balita atau 9,0 persen.