Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid menegaskan pentingnya keberanian yang wajib dilandasi ilmu dan tauhid dalam menghadapi tantangan kehidupan.
“Keberanian yang berkualitas adalah keberanian yang memiliki ilmu dan tingkat keyakinan yang sempurna,” katanya saat menjadi Khatib Sholat Idul Fitri 1446 di halaman Kantor Dinas ESDM Sulteng, Senin.
Gubernur merujuk pada sejarah perjuangan Islam, dimana kemenangan sejati hanya bisa diraih oleh mereka yang memiliki keyakinan kokoh kepada Allah.
Dalam khutbahnya, dia mengajak Umat Islam untuk mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah.
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Hari ini, tepatnya 1 Syawal 1446 Hijriah, kita duduk bersimpuh di pelataran Rahman dan Rahim Allah sebagai jiwa-jiwa yang dahaga, berharap sentuhan-Nya. Melalui takbir, kita membesarkan nama-Nya, melalui tasbih kita mensucikan-Nya, dan melalui tahmid kita memuji-Nya,” kata Anwar.
Gubernur juga mengenang perjuangan Habib Idrus bin Salim Al Jufri atau Guru Tua, sosok ulama besar yang telah membawa cahaya Islam dan pendidikan ke Sulawesi Tengah.
“Saksikanlah, bagaimana Guru Tua membangun peradaban keilmuan di negeri ini. Dengan keberanian, ilmu, dan keyakinan kepada Allah, beliau mampu mendidik generasi yang berakhlak dan membawa perubahan besar bagi umat,” katanya menegaskan.
Setelah pelaksanaan Salat Idul Fitri, gubernur membagikan 6.000 paket sembako kepada para jemaah. Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan.
“Hari ini adalah hari kemenangan, dan kemenangan sejati adalah ketika kita bisa berbagi kebahagiaan dengan sesama,” ujarnya saat menyerahkan paket sembako.
Salat Idul Fitri kali ini dipimpin oleh Dr. KH. M. Ibnu Quraisy, M.Si, Ph.D, yang juga merupakan Imam Besar Masjid Al-Bina Senayan, Jakarta. Usai pelaksanaan salat dan khutbah, Gubernur dan jajaran pemerintah berbaur dengan masyarakat, bersalam-salaman, dan saling mendoakan dalam suasana penuh kebersamaan.