Palu (ANTARA) - Bupati Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah, Delis J Hehi menjamin para korban banjir di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, mendapat pelayanan optimal pada masa tanggap darurat.
"Korban terdampak banjir harus mendapat pelayanan kedaruratan, terutama sandang dan pangan," kata Delis J Hehi dalam keterangan tertulisnya diterima di Palu, Selasa.
Kedatangan Bupati ke lokasi banjir sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang terdampak, sekaligus menguatkan mereka menjalani ujian ini.
"Kedatangan kami bagian dari memperkuat mitigasi, kami jamin korban terurus dengan baik, pelayanan kesehatan baik, kebutuhan dasar mereka terpenuhi, termasuk ketersediaan air bersih juga terpenuhi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Morowali Utara Febriyanthi Hongkiriwang mengemukakan, banjir ini sudah diantisipasi secara dini sehingga penanganannya segera dilakukan oleh PMI dan jajaran pemerintah daerah (pemda).
"Banjir ini selalu muncul setiap tahun. Jadi antisipasinya sudah disiapkan, manajemennya sudah teratur rapih sehingga saat kejadian, penanganan korban bisa segera dilakukan pada kesempatan pertama," ujarnya.
Berdasarkan hasil laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, sebanyak 160 KK atau 490 jiwa terdampak di Desa Ulu Laa, 281 KK atau 940 jiwa di Desa Togo Mulyo, 86 KK atau 313 jiwa di Desa Sampalowo dan 113 KK atau 313 jiwa dan satu bangunan masjid dan sekolah terdampak di Desa Moleono, Kecamatan Petasia Barat.
Sementara itu, sebanyak 30 KK atau 100 jiwa terdampak di Desa Bunta dan 205 KK atau 775 jiwa di Desa Tompira di Kecamatan Petasia Timur.
"Kami bersama pemda terus melakukan pemantauan dan mengambil langkah cepat dalam dalam penanganan korban banjir," tutur Febriyanthi yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) daerah pemilihan Sulawesi Tengah.
Selain itu juga dilaporkan 11 kepala keluarga atau 36 orang di Desa Bunta yang mengungsi dan lima orang di Desa Tompira. Hujan yang mengguyur Morut sejak Senin (24/3) mengakibatkan sungai di wilayah tersebut meluap dan merendam pemukiman warga.*