Gubernur Sulteng: Idul Fitri 1446 H momentum pererat persaudaraan

id Gubernur Sulteng ,Anwar Hafid ,Idul Fitri 1446 H,Lebaran Idul Fitri ,Sulteng

Gubernur Sulteng: Idul Fitri 1446 H momentum pererat persaudaraan

Gubernur Sulteng Anwar Hafid menjadi khatib pada momentum shalat Idul Fitri 1446 H di Palu, Senin (31/3/2025). (ANTARA/HO-Dokumentasi Pemprov Sulteng)

Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid menyebut Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah sebagai momentum mempererat persaudaraan dan kebersamaan untuk mewujudkan masyarakat yang berkah serta harmonis menuju Sulawesi Tengah berkelanjutan.

"Mari kita jayakan negeri Sulawesi Tengah dengan memberikan penghormatan sepenuh jiwa untuk memelihara dan menjaganya," kata Anwar Hafid saat menjadi Khatib Shalat Idul Fitri 1446 Hijriah di Palu, Senin.

Ratusan warga Kota Palu dan sekitarnya menunaikan shalat Idul Fitri 1446 Hijriah di Lapangan Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Senin.

Shalat Idul Fitri dipimpin oleh imam Abdjan Jauhar Sementara yang bertindak sebagai khatib adalah Gubernur Sulteng Anwar Hafid.

Gubernur mengajak umat Islam di daerah ini untuk menjaga Sulawesi Tengah dengan memberikan penghormatan terhadap Al Quran, dan penghormatan terhadap rumah Allah dengan memakmurkan serta menjaga shalat lima waktu secara berjamaah.

Ia mengatakan Ramadhan telah mengajarkan kepada kita untuk merasakan kehadiran Allah SWT ada di mana-mana, tak terbatas oleh ruang dan waktu karena dengan memiliki perasaan bahwa Allah selalu di mana-mana, maka semua yang manusia lihat, dengar dan rasakan adalah kehendak-Nya.

"Dengan demikian, perasaan ini perlahan-lahan menjadikan kita termasuk golongan yang selalu menganggap makanan bukan yang mengenyangkan kita, bukan air yang menghilangkan dahaga, bukan obat yang menyembuhkan tapi itu kehendak Allah," ujarnya.

Maka pada posisi kadar keimanan ini, kata dia, sifat keberanian itu lahir, dan berubah menjadi rahmat bagi kesejahteraan umat manusia, sebagaimana dengan istilah yang kerap didengar, seperti Berani Berkah, Berani Sehat, Berani Cerdas, yang berarti berani menjadikan rakyat sejahtera.

Menurut dia, istilah tersebut di atas merupakan sebuah narasi spiritual dan kekuatan pikiran dan batin dengan penuh keberanian untuk mewujudkan kemaslahatan umat manusia, khususnya di Sulawesi Tengah.

Ia mengajak seluruh umat di Sulteng untuk bergandengan tangan secara berjamaah menjunjung tinggi filosofi Berani Berkah demi terwujud Sulawesi Tengah mengaji dan berjamaah dalam kemakmuran dan keberkahan.

Pada kesempatan ini, Gubernur juga mengajak seluruh umat untuk meneladani para pejuang dakwah yang berjuang dalam dakwahnya hingga ke desa-desa tertinggal, salah satunya Guru Tua atau Habib Idrus bin Salim Aljufri.

Ia mengatakan Guru Tua berjuang 33 tahun untuk memperkenalkan Allah SWT melalui madrasah hingga perjuangannya mengalami masa keemasan yang luar biasa.

Dengan keadaan yang terbatas, kata dia, Guru Tua mampu mendirikan 400 madrasah yang tersebar di kawasan timur Indonesia sehingga negara Republik Indonesia menganugerahkan penghormatan bintang tanda jasa Mahaputra Adipradana kepada Guru Tua.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh umat terus mempererat persaudaraan dan kebersamaan untuk mewujudkan masyarakat yang berkah serta harmonis menuju Sulawesi Tengah berkelanjutan.