Lapas Kolonodale Kelas IIB manfaatkan SAE green house hidroponik bina narapidana

id Lapas Kolonodale ,Pembinaan narapidana ,Warga binaan pemasyarakatan ,Sulteng ,SAE Green house hidroponik

Lapas Kolonodale Kelas IIB manfaatkan SAE green house hidroponik bina narapidana

Salah satu warga binaan pemasyarakatan Lapas Kolonodale sedang mengukur berat sayuran hidroponik di Lapas Kolonodale, Morowali Utara, Minggu (5/5/2024). (ANTARA/HO-Humas Lapas Kolonodale)

Morowali Utara, Sulawesi Tenga (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kolonodale, Sulawesi Tengah, memanfaatkan Sarana, Asimilasi dan Edukasi (SAE) green house hidroponik dalam memberikan pembinaan kepada narapidana atau warga binaan pemasyarakatan (WBP).
 
Kalapas Arifin Kelas IIB Kolonodale Arifin Akhmad di Morowali Utara, Minggu, menjelaskan bahwa usaha hidroponik Lapas Kolonodale merupakan salah satu program pembinaan kemandirian bagi WBP.
 
"Selain melatih WBP untuk mengembangkan diri, juga membantu mereka untuk lebih produktif dalam menjalani masa pembinaan di dalam lapas," ujarnya.
 
Ia mengatakan pihaknya bersama warga binaan terus produktif dalam menghasilkan sayuran hidroponik bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lapas.
 
Menurut dia, sayuran hidroponik ini terlebih dahulu melalui proses quality control sebelum dikemas dan diberikan kepada konsumen. Proses pemilihan sayuran dilakukan dengan teliti demi memastikan kualitas sayuran yang dikemas benar-benar layak untuk dipasarkan.
 
Dia menyebut pihaknya bersama warga binaan dapat menghasilkan puluhan kilogram sayuran dalam sehari hingga bisa mencapai sebanyak 150 kilogram sayuran hidroponik dalam berbagai jenis seperti pakcoy, samping, dan selada.
 
Sayuran tersebut dijual dengan harga cukup terjangkau, yakni pakcoy Rp30 ribu per kilogram, samhong Rp35 ribu per kilogram dan selada Rp10 ribu per bungkus.
 
Adapun hasil penjualan sayuran hasil pembinaan hidroponik ini, kata dia, akan meningkatkan jumlah penyetoran penerimaan negara bukan pajak, dan juga akan berdampak pada percepatan implementasi rencana aksi pemasyarakatan tahun 2024.
 
Arifin mengatakan bahwa keberhasilan SAE green house hidroponik Lapas Kolonodale sebagai wadah pembinaan narapidana hingga produktif seperti saat ini, tidak lepas dari ketekunan dan kesabaran para petugas Lapas Kolonodale khususnya jajaran Subseksi Pembinaan yang melakukan pembinaan dan pengawasan mulai dari proses pembibitan hingga panen dan pemasaran sayuran.
 
"Kami senang bahwa produk hidroponik Lapas Kolonodale mendapat sambutan yang positif dari masyarakat. Ini merupakan bukti bahwa WBP Lapas Kolonodale mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
 
Salah satu warga Kolonodale, Abdul Hamid, mengaku sudah lama menjadi pelanggan produk hidroponik Lapas Kolonodale, dan sering merekomendasikan sayur hidroponik Lapas Kolonodale kepada orang-orang di sekitarnya.
 
“Saya sudah lama beli sayur hidroponik di sini. Sayurnya segar dan harganya juga terjangkau,” ujarnya.