Belanja APBD Sulteng 4,18 persen hingga Maret 2025

id Renny Lamadjido,Pemprov Sulteng,Wagub Sulteng,Serapan APBD,APBD Sulteng 2025

Belanja APBD Sulteng 4,18 persen hingga Maret 2025

Wakil Gubernur Sulteng Renny Lamadjido (ANTARA/Badrus)

Realisasi belanja daerah sebesar Rp230 miliar atau 4,18 persen dari target belanja sebesar Rp5,5 triliun

Palu (ANTARA) - Belanja daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) sebesar 4,18 persen sampai 26 Maret 2025.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan dikutip Rabu, diketahui realisasi belanja daerah sebesar Rp230 miliar atau 4,18 persen dari target belanja sebesar Rp5,5 triliun. Belanja daerah terdiri dari belanja pegawai dengan realisasi Rp197 miliar atau 8,25 persen dari target Rp2,38 triliun.

Selanjutnya belanja barang dan jasa dengan realisasi sebesar Rp16,2 miliar atau satu persen dari target Rp1,54 triliun. Kemudian, belanja modal dengan realisasi Rp16,2 miliar atau 2,7 persen dari target Rp594 miliar. Terakhir, realisasi belanja lainnya Rp500 juta atau 0,05 persen dari target Rp973 miliar.

"Serapannya masih sebatas gaji pegawai," kata Wakil Gubernur Sulteng Renny Lamadjido.

Menurut dia, kegiatan dan program di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) sebagian besar telah berjalan. Sementara, pemerintah daerah belum dapat melakukan pencairan anggaran, jika tidak disertai dengan laporan perkembangan program.

"Kalau ada perkembangan, baru kita bisa membayarkan atau mencairkan uangnya," katanya menegaskan.

Selain belanja daerah, realisasi pendapatan daerah Sulteng sebesar Rp276 miliar atau 5,21 persen dari target Rp5,3 triliun. Pendapatan daerah terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) dengan realisasi Rp61 miliar atau 2,87 persen dari target Rp2,12 triliun.

Kemudian, pendapatan dari dana transfer ke daerah dari pemerintah pusat (TKDD) dengan realisasi sebesar Rp215 miliar atau 6,78 persen dari target Rp3,17 triliun. Selain itu, pendapatan lainnya belum ada realisasi sama sekali dari target Rp1,9 miliar.