Anwar Hafid ingatkan OPD harus kreatif tangani bencana

id Gubernur Sulteng, Anwar Hafid, BPBD Sulteng, Bencana Sulteng,Pemprov Sulteng

Anwar Hafid ingatkan OPD harus kreatif tangani bencana

Gubernur Sulteng Anwar Hafid (tengah) saat menghadiri kegiatan Semarak Ramadhan yang digelar Korem 132/Tadulako di Palu, Sabtu (22/3/2025). ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng

Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid mengingatkan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait harus kreatif dan menerapkan sistem "jemput bola" dalam penanganan bencana alam.

"Kita tidak perlu menunggu mata anggaran tertentu. Kita punya Biaya Tidak Terduga (BTT). Jadi, jika ada kejadian darurat, dinas terkait harus segera mengajukan ke Gubernur agar bisa segera ditindaklanjuti," katanya di Palu, Kamis.

Menurut dia, masyarakat sangat membutuhkan bantuan segera jika terjadi bencana. Sebagai pemerintah daerah, dia ingin memastikan jika terjadi bencana, penanganan merupakan hal yang prioritas.

"Kita harus segera turun menangani, sementara urusan administrasi bisa diselesaikan kemudian," ujarnya.

Gubernur juga menanggapi terkait Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah yang belum menangani 73 kejadian bencana sejak Januari hingga Maret 2025.

"Untuk penanganan darurat, sebenarnya kita sudah melakukan langkah-langkah tertentu. Kita langsung menurunkan alat berat untuk membantu masyarakat. Namun, untuk penanganan permanen, kami masih mengajukan anggaran ke pemerintah pusat," jelasnya.

BPBD Sulteng melaporkan 73 kejadian bencana sejak Januari hingga Maret 2025. Rinciannya 46 bencana banjir, 10 bencana akibat puting beliung, lima bencana akibat tanah longsor, empat bencana akibat banjir bandang, tiga bencana banjir disertai tanah longsor, dua bencana akibat abrasi pantai, dua bencana akibat banjir ROB dan satu bencana akibat gempa bumi.

Kejadian tertinggi di Bulan Maret sebanyak 34 kejadian, lalu Januari 22 kejadian dan Februari 17 kejadian.

Berdasarkan sebaran daerah kejadian tertinggi di Kabupaten Tolitoli sebanyak 14 kejadian, Buol 12 kejadian, Parigi Moutong sembilan kejadian, Poso delapan kejadian, Morowali Utara tujuh kejadian dan Sigi enam kejadian.

Selanjutnya, Kabupaten Donggala empat kejadian, Tojo Una-Una, Morowali dan Banggai masing-masing tiga kali kejadian, serta Banggai Kepulauan dan Banggai Laut masing-masing dua kali kejadian.

Jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2024, laporan kejadian bencana itu naik signifikan. Dimana periode Januari sampai Maret 2024 terjadi 25 kejadian bencana. Rinciannya, Januari 11 kejadian, Februari lima kejadian dan Maret sembilan kejadian bencana.