Palu (ANTARA) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah (Sulteng) mengatakan pernyataan dilontarkan Fuad Plered yang menghina tokoh pendiri Alkhairaat Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri atau Guru Tua dinilai dapat memecah kerukunan di tengah bulan Suci Ramadhan.
"Narasi kebencian tidak seharusnya diucapkan untuk menyudutkan seseorang, terlebih ujaran kebencian itu ditujukan kepada tokoh agama (Guru Tua)," kata Ketua FKUB Sulteng Prof Zainal Abidin di Palu, Sabtu.
Menurut dia, ucapan seperti itu justru melukai perasaan masyarakat, terutama warga Alkhairaat yang sebagian besar berada di wilayah Indonesia bagian Timur.
Ia menilai ujaran seperti ini dapat memicu perpecahan dan merusak keharmonisan sosial dan mendapat kecaman keras dari Alkhairaat.
"Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri dikenal sebagai sosok ulama kharismatik yang telah berjasa dalam dunia pendidikan dan dakwah Islam di Indonesia, khususnya di kawasan timur," ujarnya.
Ia mengemukakan bahwa Guru Tua dan Lembaga Alkhairaat adalah tokoh dan lembaga besar, bukan level orang seperti Fuad Plered sebagai tandingannya sehingga perlu dihadapi dengan penuh keadaban dan kesantunan.
Oleh karena itu FKUB Sulteng mengimbau masyarakat tetap menjaga ketenangan dan tidak terprovokasi atas masalah ini.
”Tidak boleh meniru gaya dan perilaku Fuad Plered, kami mengajak semua pihak untuk menahan diri dan tidak terprovokasi oleh pernyataan yang tidak bertanggung jawab ini," ucap Zainal yang juga Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU).
Ketua FKUB juga meminta aparat penegak hukum segera mengambil langkah cepat dan bertindak tegas guna menangani kasus ini, supaya tidak berkembang lebih luas.
Menurutnya, sikap hormat terhadap tokoh agama dan budaya adalah bagian dari upaya menjaga keharmonisan dan kedamaian di tengah kemajemukan.
Insiden ini menjadi satu pelajaran menjaga tutur kata dan sikap dalam berpendapat, terutama dalam isu-isu yang berkaitan dengan tokoh agama yang dihormati oleh banyak pihak.
"Mari kita saling menghormati dan selalu menjaga keharmonisan serta kedamaian di negeri ini sebagai kekuatan dalam membangun bangsa," kata dia.