Sigi, Sulteng (ANTARA) - Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan (Kansar) atau Basarnas Palu, Sulawesi Tengah melatih 50 potensi SAR di daerah itu tentang teknik pertolongan kondisi membahayakan selamatan jiwa manusia di medan berupa gunung dan hutan.
"Kapasitas SDM di bidang SAR ditingkatkan, supaya potensi SAR memiliki kemampuan dalam melakukan operasi pencarian dan pertolongan di medan gunung dan hutan," kata Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan Palu Moh Rizal dalam kegiatan pelatihan SAR gunung dan hutan di Sigi, Senin.
Ia menjelaskan, setiap medan operasi SAR memiliki karakteristik masing-masing, sehingga teknik pencarian harus disesuaikan dengan lingkungan sekitar.
Medan operasi SAR memiliki berbagai jenis, yakni pencarian korban di air, pencarian di gunung dan hutan, pencarian di reruntuhan bangunan maupun SAR peristiwa kecelakaan pesawat udara.
"Semua itu memiliki teknik masing-masing dalam penanganannya. Kegiatan SAR perlu melibatkan pihak-pihak atau potensi SAR dalam menunjang operasi penyelamatan dalam suatu peristiwa," ujarnya.
Ia mengemukakan 50 peserta pelatihan SAR tersebut berasal dari berbagai perwakilan instansi dan organisasi yakni Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari) Palu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PT. AKM yang bergerak di bidang pertambangan, Senkom Mitra Polri, Saka SAR, komunitas pecinta alam, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) , Kwarcap, dan generasi milenial.
Dengan tema yang diusung "Menyiapkan Potensi Pencarian dan Pertolongan di Wilayah Kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan yang Cepat, Tepat, dan Aman Guna Meminimalisir Korban", sebagai upaya membangun kemitraan SAR dalam melaksanakan misi kemanusiaan.
"Materi pelatihan mencakup berbagai aspek penting, seperti substansi Basarnas, pengantar pertolongan pertama, pemindahan dan penilaian korban, kedaruratan lingkungan, navigasi darat, teknik pencarian (ESAR), survival, pemeliharaan preventif (PPM), komunikasi SAR dan evakuasi, serta penggunaan tandu darurat," tutur Rizal.
Melalui pelatihan tersebut diharapkan potensi SAR dapat semakin siap dan sigap dalam penanganan pertama evakuasi korban, serta menjadi wadah berbagi pengalaman dan mempererat sinergisitas antara Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu dengan seluruh potensi SAR di wilayah kerja Basarnas.
"Kegiatan ini berlangsung tujuh hari pada 5-11 Mei 2025. Selain materi ruangan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan simulasi," ucapnya.