Kolonodale, Sulteng (ANTARA) - Upaya keras Bupati Morowali Utara (Morut) untuk melakukan lobi-lobi intensif ke berbagai Kementerian dan Bappenas untuk memperjuangkan dana pembangunan di luar skema rutin, semakin banyak membuahkan hasil.
"Tahun 2023 ini kita menerima dana inpres jalan daerah senilai Rp 115 miliar lebih dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang," kata Bupati Morut Delis J. Hehi di sela silaturahim Idul Fitri 1 Syawal 1444 H di kediaman Wakil Bupati Morut di Koonodale, Sabtu.
MoU pengalokasian dana inpres jalan daerah itu sudah ditandatangani Kepala Dinas PUPR Morut Destuber Mato'ori dan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulteng Arif Syarif Hidayat di Kota Palu belum lama ini.
Inpres jalan daerah, kata Delis, adalah program terbaru Pemerintahan Jokowi yang memberikan bantuan dana kepada kabupaten-kabupaten potensial membangun infrastruktur jalan kabupaten untuk membuka akses yang lebih lancar untuk kepentingan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Sekitar dua bulan lalu, kata Delis, ia bersama beberapa bupati dan wali kota di Indonesia, diundang untuk memaparkan kepada Menteri PUPR soal kebutuhan morut dalam penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas).
Peluang itu saya manfaatkan pula untuk memaparkan kepentingan Morut dalam pembangunan infrastruktur meminta bantuan Menteri PU untuk pembangunan jalan kabupaten karena Morut merupakan daerah dengan pertumbuhan ekonomi dan investasi yang semakin menarik.
"Inilah hasilnya. Kita mendapat alokasi Rp 115 miliar dari APBN untuk meningkatkan jalan kabupaten." ujar Delis.
Ruas jalan kabupaten yang akan diaspal dengan kualitas jalan nasional itu adalah ruas Tontowea (Petasia Barat) ke Era (Mori Utara) sepanjang 15 km dengan alokasi dana Rp 41 miliar.
Kemudian ruas Era ke Bencue (Soyo Jaya) sepanjang 16 kilometer dengan alokasi Rp 43,8 miliar dan ruas Panca Makmur-Bencue (Soyo Jaya) sepanjang 12,6 kilometer dengan nilai Rp 31 miliar.
"Kita mengusulkan beberapa ruas, namun tiga ruas ini dipilih Kementerian PU karena terkait pengembangan industri di Kecamatan Petasia bersaudara, berkembangnya kawasan pertanian potensial di Mori Utara dan Soyo Jaya serta dan terbukanya akses daerah potensial ke jalan nasional (Trans Sulawesi) dari Poso-Bungku dan Poso-Luwuk." ujarnya.
Kepala Dinas PUPR Morut Destuber Mato'ori menjelaskan dalam waktu dekat, proyek peningkatan jalan daerah ini akan ditender oleh BPJN Sulteng dan diharapkan akhir tahun 2023, jalan darat dari Desa Era ke Panca Makmur dan ke Tontowea sudah beraspal mulus.
Proses pekerjaan ruas Taliwan-Peleru-Era yang saat ini sebagian besar masih jalan perkerasan. ANTARA/HO-MCDD
Sedangkan untuk ruas Taliwan-Peleru-Era yang saat ini sebagian besar masih jalan perkerasan, sudah diusulkan lagi untuk dianggarkan dengan Inpres Jalan Daerah Tahun 2024.
Pada Tahun anggaran 2022 lalu, Morut juga mendapat alokasi dana Percepatan Ekonomi Nasional (PEN) untuk meningkatkan jalan di ruas Taliwan-Peleru, Era-Bencue, Era-Tontowe dan Jembatan Kuse yang menelan dana secara total hampir Rp 30 miliar.
"Tahun 2023 ini kita menerima dana inpres jalan daerah senilai Rp 115 miliar lebih dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang," kata Bupati Morut Delis J. Hehi di sela silaturahim Idul Fitri 1 Syawal 1444 H di kediaman Wakil Bupati Morut di Koonodale, Sabtu.
MoU pengalokasian dana inpres jalan daerah itu sudah ditandatangani Kepala Dinas PUPR Morut Destuber Mato'ori dan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulteng Arif Syarif Hidayat di Kota Palu belum lama ini.
Inpres jalan daerah, kata Delis, adalah program terbaru Pemerintahan Jokowi yang memberikan bantuan dana kepada kabupaten-kabupaten potensial membangun infrastruktur jalan kabupaten untuk membuka akses yang lebih lancar untuk kepentingan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Sekitar dua bulan lalu, kata Delis, ia bersama beberapa bupati dan wali kota di Indonesia, diundang untuk memaparkan kepada Menteri PUPR soal kebutuhan morut dalam penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas).
Peluang itu saya manfaatkan pula untuk memaparkan kepentingan Morut dalam pembangunan infrastruktur meminta bantuan Menteri PU untuk pembangunan jalan kabupaten karena Morut merupakan daerah dengan pertumbuhan ekonomi dan investasi yang semakin menarik.
"Inilah hasilnya. Kita mendapat alokasi Rp 115 miliar dari APBN untuk meningkatkan jalan kabupaten." ujar Delis.
Ruas jalan kabupaten yang akan diaspal dengan kualitas jalan nasional itu adalah ruas Tontowea (Petasia Barat) ke Era (Mori Utara) sepanjang 15 km dengan alokasi dana Rp 41 miliar.
Kemudian ruas Era ke Bencue (Soyo Jaya) sepanjang 16 kilometer dengan alokasi Rp 43,8 miliar dan ruas Panca Makmur-Bencue (Soyo Jaya) sepanjang 12,6 kilometer dengan nilai Rp 31 miliar.
"Kita mengusulkan beberapa ruas, namun tiga ruas ini dipilih Kementerian PU karena terkait pengembangan industri di Kecamatan Petasia bersaudara, berkembangnya kawasan pertanian potensial di Mori Utara dan Soyo Jaya serta dan terbukanya akses daerah potensial ke jalan nasional (Trans Sulawesi) dari Poso-Bungku dan Poso-Luwuk." ujarnya.
Kepala Dinas PUPR Morut Destuber Mato'ori menjelaskan dalam waktu dekat, proyek peningkatan jalan daerah ini akan ditender oleh BPJN Sulteng dan diharapkan akhir tahun 2023, jalan darat dari Desa Era ke Panca Makmur dan ke Tontowea sudah beraspal mulus.
Sedangkan untuk ruas Taliwan-Peleru-Era yang saat ini sebagian besar masih jalan perkerasan, sudah diusulkan lagi untuk dianggarkan dengan Inpres Jalan Daerah Tahun 2024.
Pada Tahun anggaran 2022 lalu, Morut juga mendapat alokasi dana Percepatan Ekonomi Nasional (PEN) untuk meningkatkan jalan di ruas Taliwan-Peleru, Era-Bencue, Era-Tontowe dan Jembatan Kuse yang menelan dana secara total hampir Rp 30 miliar.