Kolonodale, Sulteng (ANTARA) - Anggota DPD RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Febriyanthi Hongkiriwang, tampil membawakan materi sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di depan Dewan Adat Wita Mori.
Forum yang diikuti ratusan tokoh adat Mori se Kabupaten Morowali Utara itu berlangsung di Gedung Pesparawi Beteleme, Kecamatan Lembo.
Dewan Adat Wita Mori merupakan organisasi yang menaungi suku Mori, suku asli dan terbesar di Kabupaten Morowali Utara.
Mengawali pemaparannya, Febriyanthi mengemukakan empat pilar kebangsaan yang merupakan landasan wawasan Nusantara adalah:
Pertama, Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara.
Kedua, Undang-undang dasar negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR RI.
Ketiga, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk negara.
Keempat, Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Ia menekankan, sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini menjadi penting karena ada tanggungjawab kita bersama untuk membentengi generasi muda dengan nilai-nilai Pancasila yang diwariskan para pendiri bangsa.
"Tokoh-tokoh adat merupakan pilar penting dan ujung tombak untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila, persatuan dan kesatuan serta toleransi sesama anak bangsa," tegasnya.
Menurutnya, semboyan Bhineka Tunggal Ika merupakan ikrar untuk bersatu padu mendirikan dan merawat NKRI, membangun bangsa Indonesia yang bersatu.
"Semboyan ini mengandung makna rasa persatuan dan kesatuan yang berasal dari keanekaragaman," tambah Ketua TP PKK Kabupaten Morowali Utara tersebut.
Untuk menguatkan nilai Bhineka Tunggal Ika tersebut, lanjutnya, diperlukan pendidikan multikultural di sekolah dan di tengah masyarakat, peran organisasi lintas agama, tokoh adat, serta kolaborasi dan gotong royong lintas budaya.
Selain itu, empat pilar kebangsaan ini penting dipahami dan ditanamkan pada seluruh generasi bangsa Indonesia agar kehidupan bangsa Indonesia semakin kokoh, serta masyarakat bisa memahami dan melaksanakan Pancasila, dan tetap menjaga sendi-sendi utama yakni UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Pemaparan itu dilanjutkan dengan diskusi yang dipimpin langsung Ketua Dewan Adat Wita Mori Kabupaten Morowali Utara, Drs Julius Pode, MM.
Sosialisasi ini turut dihadiri Camat Lembo Benyamin Hambuako, tokoh agama, tokoh masyarakat serta undangan lainnya.