Sigi, Sulteng (ANTARA) - Bupati Sigi Moh Rizal Intjenae memastikan program pada sektor pertanian di daerah itu menjadi prioritas utama dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) di wilayah itu.
"Tentunya kami akan fokus pada program-program prioritas yang terintegrasi dari pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sigi," kata Rizal Intjenae di Desa Rarampadende, Sulawesi Tengah, Senin.
Ia menuturkan sektor pertanian di Kabupaten Sigi menjadi perhatian utama dan penting oleh pemerintah daerah.
"Sebagian besar masyarakat Sigi adalah petani makanya anggaran di sektor pertanian akan ditingkatkan hingga tiga kali lipat dari sebelumnya, agar kebutuhan petani dapat lebih terpenuhi secara luas dan merata," ucapnya.
Pemerintah daerah berkomitmen tetap terbuka dengan semua masukan dan saran dari masyarakat di wilayah itu untuk mendukung kemajuan Kabupaten Sigi.
"Harapannya masyarakat Kabupaten Sigi bisa mengawal dan mendukung program-program unggulan kami selama lima tahun ke depan sehingga dapat terwujud Kabupaten Sigi yang maju, berkelanjutan, dan berbasis pertanian serta pariwisata," sebutnya.
Sektor peternakan, perikanan, pariwisata dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga didorong untuk meningkatkan pendapatan daerah tersebut.
"Program pertanian itu seperti memastikan ketersediaan bibit, pupuk, alat mesin pertanian dan subsidi bahan bakar bagi petani di Kabupaten Sigi," katanya.
Rizal menjelaskan agar semua organisasi perangkat daerah (OPD) untuk fokus meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Ia mengingatkan bahwa Kabupaten Sigi merupakan daerah yang berbasis pertanian.
"Sigi ini daerah pertanian, maka harus ada intervensi pemerintah daerah kepada masyarakat untuk mengembangkan lahan pertaniannya," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sigi luas lahan pertanian di Kabupaten Sigi mencapai 15.280 hektare.
Kemudian Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Sigi sudah melakukan validasi Luas Baku Sawah (LBS) di daerah itu 15.280 hektare.