Pertamina EP DMF berhasil ubah pola hidup masyarakat Kokolomboi lestarikan alam dan satwa endemik Bangkep

id Hari Bumi, Banggai Kepulauan, Bangkep, Pertamina EP DMF, Dusun Kokolomboi, satwa endemik

Pertamina EP DMF berhasil ubah pola hidup masyarakat Kokolomboi lestarikan alam dan satwa endemik Bangkep

Field Manager Pertamina EP DMF, Ridwan Kiayi Demak (rompi merah) didampingi anak-anak saat menanam bibit pohon di Dusun Kokolomboi, Desa Leme-leme Darat, Kecamatan Buko, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) dalam peringatan Hari Bumi, Senin 21 April 2025. [ANTARA/ Stepensopyan Pontoh]

Banggai Kepulauan (ANTARA) - Pertamina EP Donggi Motindok Field (DMF) berhasil mengubah pola hidup masyarakat Dusun Kokolomboi, Desa Leme-leme Darat, Kecamatan Buko, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) dalam pelestarian lingkungan dan satwa endemik.

Labi Mopok (50), warga setempat saat ditemui mengungkapkan bahwa perubahan pola hidup masyarakat Kokolomboi terbentuk setelah adanya intervensi pemerintah dan Pertamina EP DMF dalam pelestarian lingkungan. Mereka yang awalnya bertani dan berburu, mengubah pola hidup dengan tidak memburu satwa endemik untuk makanan.

"Jadi hasil pertanian kami itu tidak cukup untuk kehidupan kami dalam sebulan. Untuk mencukupi itu maka kami berburu. Entah itu burung, babi hutan maupun satwa lainnya. Ternyata diantara buruan kami itu, ada satwa endemik," kata Labi, Senin 21 April 2025.

Munculnya informasi bahwa satwa endemik berupa Gagak Banggai/Kuyak, Celepuk Peling/Kolu, Elang Perut Karat/Alai, Gosong Sula/Kailong, Paok Sula/Gadeng, Mandar Muka Biru/Tikap Balu, Walik Banggai/Bukun, Pergam Hijau/Takurak, Kuskus Peling/Bunges, Kuskus Beruang/Kuai dan Tarsius Peling/Lakasinding yang ternyata hanya ada di wilayah mereka, pun mengubah pola hidup masyarakat. Dari yang sebelumnya merupakan satwa buruan, menjadi satwa yang wajib dilindungi.

Pada tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan mulai melakukan pembinaan kepada masyarakat terkait pelestarian lingkungan dan satwa endemik. Namun, masyarakat yang kebutuhan ekonominya masih terbatas kembali lagi ke kegiatan lama, yakni berburu dan menebang hutan untuk berkebun.

Hal itu terus berlangsung hingga di tahun 2020, Pertamina EP DMF hadir dan bekerjasama dengan pemerintah untuk mendampingi masyarakat. Pendampingan itu membawa perubahan besar pada pola hidup masyarakat terhadap kelestarian alam dan satwa yang ada.

"Pendampingan dari Pertamina EP DMF sejak 2020 membuat kami paham apa yang harus dilakukan. Ternyata, dengan menjaga kelestarian alam dan satwa endemik kehidupan perekonomian kami meningkat," ungkapnya.

Berkat dukungan Pertamina EP DMF, masyarakat mulai menjaga dan melestarikan alam yang menjadi habitat Gagak Bangkep dan Tarsius. Mereka juga diajari dan diberi alat untuk mengolah lebah madu. Hasilnya, kini Dusun Kokolomboi jadi salah satu destinasi wisata bagi para peneliti nasional, hingga internasional.

"Dari banyaknya kunjungan orang luar, masyarakat mendapatkan keuntungan secara ekonomi. Pengolahan madu yang laris, hingga benefit lain dari adanya eko wisata yang dikembangkan masyarakat dengan dukungan Pertamina EP DMF," tuturnya.

Pendampingan masyarakat Dusun Kokolomboi yang dilakukan Pertamina EP DMF melalui program CSR itu, akhirnya membawa perusahaan migas yang beroperasi di wilayah Dataran Toili Kabupaten Banggai ini, meraih penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berupa Proper Emas pada Februari 2025 lalu.

Sementara itu, Field Manager Pertamina EP DMF, Ridwan Kiayi Demak mengungkap rasa terima kasih kepada masyarakat Dusun Kokolomboi, Banggai Kepulauan. Menurutnya, semangat gotong royong masyarakat setempat tidak ditemukan di tempat lain, bahkan di Kabupaten Banggai.

"Mudah-mudahan ke depannya eko wisata ini bisa terus ditingkatkan dan diperkenalkan ke daerah lain. Ini luar biasa. Yang paling luar biasa yaitu semangat gotong royong dan itu tidak ditemukan di Kabupaten Banggai. Hanya ada di sini. Di Banggai kami belum menemukan semangat gotong royong seperti ini. Kami berharap di sini, tidak hanya eko wisata dan satwanya yang terpelihara tapi juga adat istiadatnya senantiasa terjaga ke depan," harapnya.

Field Manager Pertamina EP DMF, Ridwan Kiayi Demak (kanan) saat menyerahkan bantuan sembako secara simbolis kepada Ketua Adat Togong Tanga, Yermin Yenggolo di Dusun Kokolomboi, Desa Leme-leme Darat, Kecamatan Buko, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) usai pembukaan Fun Camping Kokolomboi pada, Senin 21 April 2025. [ANTARA/ Stepensopyan Pontoh]


Peringatan Hari Bumi

Senin, 21 April 2025, Pertamina EP DMF bersama perwakilan pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan memperingati Hari Bumi dengan melakukan penanaman puluhan bibit pohon di wilayah Dusun Kokolomboi, Desa Leme-leme Darat.

Kegiatan yang dirangkaikan dengan tema Fun Camping Kokolomboi tersebut juga menghadirkan puluhan siswa siswi anggota pramuka dari SMK Kristen dan SMAN 1 Buko. Kehadiran para siswa siswi diharapkan menjadi perwakilan generasi muda yang ke depannya dapat membantu promosi eko wisata Kokolomboi ke luar daerah.

Sekcam Buko, Apria Mombilia mengungkapkan momen ini sangat berharga bagi seluruh peserta Fun Camping Kokolomboi. Ia mengatakan meski pada perjalanan naik ke wilayah itu dirinya sangat khawatir karena medan menanjak dan masih jalan tanah yang licin.

"Tadi saya sangat khawatir karena medan yang belum memadai. Masih jalan tanah. Tapi sekaitan kegiatan hari ini, kami selaku pemerintah mengucapkan terima kasih atas keberlanjutan kerjasama menjaga kelestarian lingkungan di wilayah Kokolomboi. Kehadiran para siswa dari dua sekolah menjadi tonggak estafet pengetahuan untuk mencintai alam dan memeliharanya. Kepada masyarakat dan anak-anak diharapkan menjadi pilar yang mampu menjaga kelestarian alam ke depannya," kata Apria.