Palu (ANTARA) - Yayasan Kehati dan Relawan untuk Orang dan Alam (ROA) melakukan penanaman pohon cendana di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Kapopo di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dalam rangka memperingati Hari Bumi 2025.
"Kawasan Tahura Kapopo menjadi salah satu wilayah kerja kami sebagai kawasan pelestarian hutan konservasi yang ditujukan sebagai laboratorium alam untuk koleksi tumbuhan dan satwa yang alami atau buatan, jenis asli atau bukan, yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian, menunjang budidaya dan budaya.," kata Koordinator Program ROA Urib di Sigi, Rabu.
Oleh karena itu, kata dia, dalam rangka memperingati Hari Bumi, pihaknya melakukan penanaman pohon cendana di kawasan Tahura Kapopo, yang dirangkaikan dengan fokus grup diskusi inventarisasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati untuk mengintegrasikan pengelolaan darat dan laut terpadu.
Menurut dia, momentum Hari Bumi menjadi salah satu pintu masuk dalam memulai menjalankan program pengelolaan lanskap darat dan laut terpadu melalui proyek SOLUSI.
Ia menjelaskan bahwa program SOLUSI mendukung pemerintah Indonesia dalam menangani degradasi lahan dan bentang laut di Indonesia, dengan meningkatkan ketahanan ekosistem, serta mendorong mata pencaharian yang bisa beradaptasi terhadap perubahan iklim.
Ia menyebut kegiatan yang dilakukan berupa pelestarian keanekaragaman hayati, keberlanjutan yang mendorong praktik-praktik berkelanjutan untuk memastikan kesehatan jangka panjang ekosistem dan masyarakat.
Selain itu, kata dia, mendukung penelitian ilmiah untuk lebih memahami ekosistem, spesies dan ancaman yang dihadapi dan solusi inovatif untuk tantangan konservasi.
"Termasuk mengatasi dampak perubahan iklim terhadap ekosistem melalui strategi adaptasi dan mitigasi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Taman Hutan Raya Kapopo Edy Sitorus menjelaskan bahwa pohon cendana dipilih karena memiliki nilai sejarah dan menjadi ikon kawasan konservasi tersebut.
"Pohon cendana menjadi pilihan untuk ditanam karena dalam sejarah pembentukan kawasan konservasi Tahura, pohon ini merupakan ikon yang tumbuh di kawasan Tahura Kapopo," ujarnya.
Ia mengatakan penanaman pohon cendana ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekologis. Selain itu, katanya, kegiatan ini juga sebagai wujud komitmen untuk menjaga lingkungan dan melestarikan keanekaragaman hayati.
Ia mengharapkan melalui kegiatan ini, dapat tercipta lingkungan yang lebih seimbang dan berkelanjutan untuk generasi mendatang seiring dengan tagline Tahura Kapopo, yakni 'Hijaukan Bumi Birukan Langit'.