Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk memastikan imunitas tubuh tetap terjaga ketika akan mengikuti arus balik setelah kegiatan mudik yang berlangsung sejak tanggal 24 April 2023.
“Bagi yang akan kembali ke arah DKI Jakarta, mohon cegah berbagai penyakit dengan persiapan yang matang dan istirahat yang cukup,” kata Kasie Surveilans Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama di Jakarta, Selasa.
Ngabila menuturkan arus balik merupakan sebuah kegiatan dengan waktu perjalanan yang cukup panjang, hal ini membuat tubuh harus lebih mendapatkan perhatian terlebih digelar masih dalam kondisi pandemi COVID-19.
Sebelum menempuh kendaraan yang jauh, Ngabila menyarankan pemudik agar beristirahat yang cukup dengan tidur selama tujuh atau delapan jam. Hal tersebut bisa membantu tubuh maupun pikiran tidak mengalami stres.
Baik sebelum ataupun di perjalanan, pemudik juga dianjurkan menjaga asupan gizi seimbangnya dengan membawa makanan dan minuman yang cukup dan bergizi. Misalnya, bisa berupa roti, susu ataupun vitamin.
Selain itu, obat-obatan yang sudah disesuaikan dengan hasil konsultasi bersama tenaga medis, juga harus dipersiapkan dan diminum secara teratur. Cara ini harus benar-benar diperhatikan pemudik, terutama bagi yang mempunyai komorbid, sehingga kondisinya bisa lebih terkontrol.
“Selanjutnya, harap jaga imunitas tubuh yang baik dengan menjalankan pola hidup yang sehat,” katanya.
Lebih lanjut, Ngabila meminta orang tua untuk tetap memperhatikan kesehatan setiap anak selama perjalanan kembali ke kota asal dengan taat menggunakan masker yang dapat melindungi diri dari penularan virus.
Penggunaan masker masih berlaku, termasuk bagi seseorang yang merasa sedang tidak enak badan dan kelompok rentan yang disertai dengan menghindari kerumunan atau menjauhi orang yang sakit.
“Tetap disiplin bermasker ketika bertemu orang sakit dan selama mengikuti perjalanan mudik di dalam transportasi umum,” ujarnya.
Kemudian, bagi masyarakat yang merasa kurang sehat, diminta untuk memastikan status kesehatannya dengan memeriksakan diri menggunakan PCR atau Antigen di puskesmas kecamatan terdekat di Jakarta.
Ngabila meminta agar pihak yang merasakan gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan, demam dan mata merah, tidak menunda pemeriksaan guna memutus mata rantai penularan COVID-19. Pemeriksaan akan diberikan secara gratis.
“Mohon diingat bila kita masih menghadapi pandemi COVID-19. Mari cegah keparahan dan kematian dengan cara melengkapi vaksinasi segera, serta melakukan PCR gratis di puskesmas (khusus di DKI) untuk warga yang bergejala atau melakukan kontak erat,” ucapnya.