Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, berupaya melakukan antisipasi dampak El Nino pada sektor pertanian, agar produksi pertanian oleh petani di daerah itu tetap stabil.
"Kami Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan terus melakukan berbagai upaya dalam rangka menjaga produksi pertanian," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikulturan dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Sigi, Rahmad Iqbal Nurkhalis, di Sigi, Rabu.
Salah satu dampak dari El Nino adalah kekeringan yang akan mempengaruhi produksi pertanian.
El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan suhu muka laut ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
Rahmad mengemukakan bahwa Pemkab Sigi melalui DTPHP menyiapkan sejumlah langkah antisipasi hadapi El Nino, di antaranya mendorong petani untuk menanam di musim tanam atau menanam tepat waktu, penggunaan bibit/benih tanaman yang tepat atau yang tahan terhadap kekeringan.
Di samping itu, peningkatan kualitas jaringan irigasi, pembuatan sumur dalam, persiapan pompa air, serta persediaan obat - obatan terkait pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Selain itu, ujar Rahmad, DTPHP juga melakukan identifikasi wilayah rentan kekeringan dan serangan organisme pengganggu tumbuhan. Memanfaatkan sumur pompa, sumur suntik, biopori, embung, dan longstorage dalam mendukung ketersediaan air, Termasuk melakukan pembangunan sarana penampung air.
DTPHP juga mendorong petani melakukan pemilahan komoditas disesuaikan ketersediaan air. Serta memfasilitasi petani untuk ikut asuransi usaha tani.
"Kami juga menyiapkan bantuan benih gratis bagi petani terdampak yang mengalami gagal panen," ujarnya.
DPTHP Kabupaten Sigi juga proaktif menyebarluaskan informasi BMKG kepada petani agar petani mengetahui perkembangan cuaca dan iklim, yang kemudian dapat disesuaikan dengan kegiatan menanam.
Ia berharap dengan langkah antisipasi ini produksi pertanian khususnya padi tetap stabil. Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Sigi, menyatakan produksi gabah kering pada pada Januari - November 2022 mencapai 84.147 ton. Produksi ini meningkat bila dibandingkan dengan produksi gabah kering padi tahun 2021 sebesar 83.143 ton.
Dinas TPHP Sigi menyatakan produksi gabah kering padi 84.147 ton bila dikonversi ke beras, maka menghasilkan 58.000 ton beras.
"Kami Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan terus melakukan berbagai upaya dalam rangka menjaga produksi pertanian," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikulturan dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Sigi, Rahmad Iqbal Nurkhalis, di Sigi, Rabu.
Salah satu dampak dari El Nino adalah kekeringan yang akan mempengaruhi produksi pertanian.
El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan suhu muka laut ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
Rahmad mengemukakan bahwa Pemkab Sigi melalui DTPHP menyiapkan sejumlah langkah antisipasi hadapi El Nino, di antaranya mendorong petani untuk menanam di musim tanam atau menanam tepat waktu, penggunaan bibit/benih tanaman yang tepat atau yang tahan terhadap kekeringan.
Di samping itu, peningkatan kualitas jaringan irigasi, pembuatan sumur dalam, persiapan pompa air, serta persediaan obat - obatan terkait pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Selain itu, ujar Rahmad, DTPHP juga melakukan identifikasi wilayah rentan kekeringan dan serangan organisme pengganggu tumbuhan. Memanfaatkan sumur pompa, sumur suntik, biopori, embung, dan longstorage dalam mendukung ketersediaan air, Termasuk melakukan pembangunan sarana penampung air.
DTPHP juga mendorong petani melakukan pemilahan komoditas disesuaikan ketersediaan air. Serta memfasilitasi petani untuk ikut asuransi usaha tani.
"Kami juga menyiapkan bantuan benih gratis bagi petani terdampak yang mengalami gagal panen," ujarnya.
DPTHP Kabupaten Sigi juga proaktif menyebarluaskan informasi BMKG kepada petani agar petani mengetahui perkembangan cuaca dan iklim, yang kemudian dapat disesuaikan dengan kegiatan menanam.
Ia berharap dengan langkah antisipasi ini produksi pertanian khususnya padi tetap stabil. Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Sigi, menyatakan produksi gabah kering pada pada Januari - November 2022 mencapai 84.147 ton. Produksi ini meningkat bila dibandingkan dengan produksi gabah kering padi tahun 2021 sebesar 83.143 ton.
Dinas TPHP Sigi menyatakan produksi gabah kering padi 84.147 ton bila dikonversi ke beras, maka menghasilkan 58.000 ton beras.