Jakarta (ANTARA) -
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho melalui pelatihan ini mengharapkan agar kinerja kehumasan di masing-masing wilayah Polda lebih ditingkatkan untuk membangun dan menguatkan citra dan reputasi Polri lebih baik lagi di masa mendatang.
Dihadapan 35 kabidhumas yang hadir, jenderal bintang dua itu mengingatkan ukuran kompetensi sudah menjadi keniscayaan dalam setiap bidang profesi termasuk profesi kehumasan, sehingga para Kabidhumas Polri perlu menguasai kompetensi sesuai bidang kerja masing-masing untuk menguatkan reliabilitas dan rasa percaya publik.
"Seorang juru bicara harus mampu dan memiliki pengetahuan juga pemahaman tentang pengelolaan krisis agar tidak berkembang menjadi konflik yang dapat mengganggu operasional organisasi atau institusi," kata Sandi.
Sebelumnya Sandi mengapresiasi kinerja para Kabidhumas Polda yang sukses mengawal KTT G20, Arus Balik dan Mudik. Namun, ia juga mengingatkan terkait berita bohong dan propaganda menjadi salah satu ancaman yang sudah banyak ditemui di dunia maya.
Menurut dia, ancaman tersebut diprediksi semakin meningkat menjelang tahun politik.
Tampak hadir dalam pembukaan pelatihan yang berlangsung selama tiga hari 15-17 Mei 2023, yakni Direktur Komersil, Pengembangan Bisnis Perum LKBN ANTARA, Jaka Sugiyanta, Instruktur LPA Ria Dessy Saputra dan Andes Lukman beserta jajaran pimpinan Humas Polri antara lain Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol. Dr. Ahmad Ramadhan.
Dalam kegiatan pelatihan ini, tampil menjadi pemateri antara lain Praktisi PR, Ria Dessy Saputra, Benny Siga ButarButar, Senior Analist Andes Lukman, Redaktur Pelaksana ANTARA, Gusti Nur Cahya Aryani, Produser TV Rinto A. Navis, dan Ardie Irawan.
Pelatihan “Public Speaking dalam Menangani Krisis” LPA, dirancang bagi para pengambil keputusan, pimpinan Humas, dan posisi strategis lainnya di bidang komunikasi dengan tujuan siap menghadapi disrupsi informasi, perkembangan teknologi digital, kemampuan menganalisa situasi dan menghadapi krisis yang bisa terjadi di dalam organisasi/perusahaan yang dikelola.
Pelatihan ini mengupas tuntas akibat disrupsi informasi, perkembangan teknologi media serta karakter krisis, proses penyelesaian krisis, sebelum, saat dan sesudah krisis.
Penguasaan kemampuan menganalisis situasi yang berkembang dan pengelolaan manajemen krisis bagi suatu organisasi/institusi menjadi signifikan agar institusi dan personil di dalamnya mampu merespon secara sistematis segala perubahan yang terjadi di sekitar krisis untuk kembali kepada situasi yang normal dan kondusif.
Metode penyampaian materi juga dibuat bervariasi, mulai dari paparan materi, diskusi, simulasi hingga role play agar peserta selalu merasa terlibat dalam seluruh kegiatan pembelajaran.
Materi yang disampaikan kepada para peserta antara lain, strategi merespon mengelola krisis dan mengisolasi krisis, fungsi strategis pimpinan dan personal humas dalam mengendalikan krisis, dan merancang strategi penanganan krisis.
Divisi Humas Polri bersama Lembaga Pendidikan ANTARA melaksanakan pelatihan komunikasi publik bertajuk "Public Speaking dan Menangani Krisis," yang diikuti kepala bidang humas (Kabidhumas) polda seluruh Indonesia di Jakarta, Senin.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho melalui pelatihan ini mengharapkan agar kinerja kehumasan di masing-masing wilayah Polda lebih ditingkatkan untuk membangun dan menguatkan citra dan reputasi Polri lebih baik lagi di masa mendatang.
Dihadapan 35 kabidhumas yang hadir, jenderal bintang dua itu mengingatkan ukuran kompetensi sudah menjadi keniscayaan dalam setiap bidang profesi termasuk profesi kehumasan, sehingga para Kabidhumas Polri perlu menguasai kompetensi sesuai bidang kerja masing-masing untuk menguatkan reliabilitas dan rasa percaya publik.
"Seorang juru bicara harus mampu dan memiliki pengetahuan juga pemahaman tentang pengelolaan krisis agar tidak berkembang menjadi konflik yang dapat mengganggu operasional organisasi atau institusi," kata Sandi.
Sebelumnya Sandi mengapresiasi kinerja para Kabidhumas Polda yang sukses mengawal KTT G20, Arus Balik dan Mudik. Namun, ia juga mengingatkan terkait berita bohong dan propaganda menjadi salah satu ancaman yang sudah banyak ditemui di dunia maya.
Menurut dia, ancaman tersebut diprediksi semakin meningkat menjelang tahun politik.
Tampak hadir dalam pembukaan pelatihan yang berlangsung selama tiga hari 15-17 Mei 2023, yakni Direktur Komersil, Pengembangan Bisnis Perum LKBN ANTARA, Jaka Sugiyanta, Instruktur LPA Ria Dessy Saputra dan Andes Lukman beserta jajaran pimpinan Humas Polri antara lain Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol. Dr. Ahmad Ramadhan.
Dalam kegiatan pelatihan ini, tampil menjadi pemateri antara lain Praktisi PR, Ria Dessy Saputra, Benny Siga ButarButar, Senior Analist Andes Lukman, Redaktur Pelaksana ANTARA, Gusti Nur Cahya Aryani, Produser TV Rinto A. Navis, dan Ardie Irawan.
Pelatihan “Public Speaking dalam Menangani Krisis” LPA, dirancang bagi para pengambil keputusan, pimpinan Humas, dan posisi strategis lainnya di bidang komunikasi dengan tujuan siap menghadapi disrupsi informasi, perkembangan teknologi digital, kemampuan menganalisa situasi dan menghadapi krisis yang bisa terjadi di dalam organisasi/perusahaan yang dikelola.
Pelatihan ini mengupas tuntas akibat disrupsi informasi, perkembangan teknologi media serta karakter krisis, proses penyelesaian krisis, sebelum, saat dan sesudah krisis.
Penguasaan kemampuan menganalisis situasi yang berkembang dan pengelolaan manajemen krisis bagi suatu organisasi/institusi menjadi signifikan agar institusi dan personil di dalamnya mampu merespon secara sistematis segala perubahan yang terjadi di sekitar krisis untuk kembali kepada situasi yang normal dan kondusif.
Metode penyampaian materi juga dibuat bervariasi, mulai dari paparan materi, diskusi, simulasi hingga role play agar peserta selalu merasa terlibat dalam seluruh kegiatan pembelajaran.
Materi yang disampaikan kepada para peserta antara lain, strategi merespon mengelola krisis dan mengisolasi krisis, fungsi strategis pimpinan dan personal humas dalam mengendalikan krisis, dan merancang strategi penanganan krisis.